PALESTINA, Arrahmahnews.com – Utusan Palestina untuk PBB mengecam keras Dewan Keamanan yang diam tak berbuat apa-apa selama serbuan tentara Israel di kompleks Masjid Al-Aqsha. (Baca Nicolas Maduro; Venezuela Selamanya Bersama Bangsa Palestina)
Utusan Palestina memperingatkan bahwa negara-negara Muslim dan negara-negara di PBB tidak akan meninggalkan Palestina dalam membela masjid suci mereka sendiri.
Sementara itu, Dewan Keamanan PBB pada hari Kamis menyatakan “keprihatinan” atas tindakan provokatif di Masjid al-Aqsha yang dihormati kaum muslimin. Dewan Keamanan juga meminta Israel untuk menahan diri dan menyerukan menaati peraturan yang mengatur wilayah al-Aqsha. “Para anggota Dewan Keamanan menyerukan latihan menahan diri, menahan diri dari tindakan provokatif dan retorika, dan menegakkan status quo bersejarah” di kompleks “dalam kata dan dalam praktek,” kata pernyataan itu.
Hal ini terjadi setelah pemukim Israel dan tentara menyerang jamaah di lokasi masjid suci selama empat hari berturut-turut. Serangan brutal terhadap warga Palestina dimulai pada hari Minggu setelah penyerbuan tentara Israel ke al-Aqsha untuk liburan tahun baru Yahudi, Rosh Hashanah. Sementara itu, pasukan rezim Tel Aviv telah menerapkan cek point dan sweeping kepada setiap pengunjung yang ingin memasuki kompleks Masjid Al-Aqsa sejak 26 Agustus.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada pertemuan darurat pada Rabu bahwa Israel berencana untuk memperluas mandat pasukan menyusul bentrokan antara mereka dan demonstran Palestina di dalam dan sekitar kompleks Masjid al-Aqsa di Tepi Barat yang diduduki. Pada hari Minggu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengutuk serangan pasukan Israel dan pemukim Yahudi ke dalam kompleks Masjid Al-Aqsa. (Baca Kejahatan Israel dan Penyesalan Sekjen PBB Ban Ki-moon)
“Tempat-tempat suci Muslim dan Kristen di Yerusalem Timur adalah garis merah,” kata Abbas, dan menambahkan, “Kami tidak akan berpangku tangan atas insiden serangan tersebut”. Perdana Menteri Palestina Rami al-Hamdallah juga memperingatkan masyarakat internasional bahwa eskalasi serangan Israel di Timur al-Quds (Yerusalem) akan memicu konflik di seluruh wilayah. “Pemerintah Israel akan menanggung konsekuensi dari kebijakan yang menargetkan Masjid Al-Aqsa.”
Izzat al-Rishq, anggota terkemuka dari gerakan perlawanan Palestina, Hamas, telah menggambarkan penyerbuan kompleks masjid al-Aqsha sebagai “kejahatan perang”.
Sementara itu, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Nickolay Mladenov, baru-baru ini menyatakan keprihatinan serius atas kekerasan dan bentrokan yang terus terjadi di dalam dan sekitar kompleks Masjid al-Aqsha. (ARN/MM/PTV)
