SURIAH, Arrahmahnews.com – Tuduhan penumpukan militer Rusia di Suriah kemungkinan sebuah “kebohongan” yang dibuat-buat oleh pejabat Amerika dan bagian dari kampanye propaganda media AS, menurut seorang komentator politik di Moskow. (Baca Muallem; Jika Diperlukan Suriah Akan Meminta Rusia untuk Memerangi ISIS)
“Saya cenderung lebih percaya sumber Rusia ketimbang dari sumber Amerika, karena sumber Amerika yang sangat sering digunakan untuk propaganda, “kata Babich, yang dikutip dari kantor berita Sputnik. (Baca Propaganda Media Barat, Rusia Tak Pernah Kirim Pasukan Ke Suriah)
Babich menjelaskan bahwa para pejabat senior AS telah berulang kali membuat pernyataan palsu tentang negara-negara lain, termasuk kebohongan tentang keberadaan senjata pemusnah massal di Irak selama pemerintahan mantan diktator Saddam Hussein.
“Ada begitu banyak kasus kebohongan yang dilakukan pejabat Amerika Serikat, dan saya berpikir kita harus buang kepercayaan terhadap mereka sekarang,” tambahnya.
Seorang pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada kantor berita Reuters pada Jumat (18/9) bahwa empat jet tempur Rusia telah dikirim ke lapangan terbang Suriah dekat Latakia.
Ada pejabat lain juga berbicara kepada Reuters, menegaskan laporan tersebut, tetapi menolak untuk memberikan rincian.
“Amerika Serikat telah memberikan begitu banyak laporan yang belum dikonfirmasi mengenai berbagai gerakan pasukan yang tidak saya ketahui kebenarannya,” Babich menegaskan. (Baca Rusia Beri Bantuan Senjata Suriah Untuk Perangi Terorisme)
Pemerintahan Obama telah memperingatkan Moskow untuk membatasi pengangkutan peralatan militer ke Suriah. Tapi Moskow secara terbuka menentang upaya Washington untuk memblokir penumpukan militer, secara signifikan meningkatkan ketegangan dengan AS.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan bahwa Moskow akan terus mempersenjatai pemerintah Suriah dalam memerangi teroris Takfiri, dan mendesak negara-negara lain untuk mengambil sikap yang sama dan membantu Damaskus dalam pertempuran. (ARN/PTV)
