WASHINGTON DC, Arrahmahnews.com – Kandidat presiden dari partai Republik AS, Ben Carson, pada hari Minggu (20/9) kemarin mengatakan bahwa seorang Muslim tak layak untuk menjadi Presiden Amerika Serikat. Ia beralasan kepercayaan mereka tidak sesuai dengan prinsip-prinsip Amerika. (Baca Peta Baru Amerika dan Timur Tengah)
“Saya tidak akan menyarankan agar kita menempatkan seorang muslim sebagai yang bertanggung-jawab atas negara ini. Saya benar-benar tidak setuju dengan hal itu,” ungkap Carson dalam acara “Meet the Press” NBC TV.
Pernyataan yang dibuat Carson yang dalam jajak pendapat berada dalam posisi tertinggi bursa calon presiden dari Partai Republik ini dibuat menyusul soal kontroversi yang membludak setelah Donald Trump menolak untuk menantang komentar anti-Muslim yang dibuat oleh seorang pendukungnya di hari Jumat lalu. (Baca Analis; Membuka Tabir Wajah Asli Amerika)
Carson yang seorang kristen merasa bahwa pendapatnya mengenai hal ini, ia peroleh dari Injil. Ia berpikir bahwa iman presiden AS harus sesuai dengan Konstitusi.
Ketika ditanya, apakah ia tidak berpikir bahwa Islam sesuai dengan Konstitusi, ia menjawab, “Tidak, saya rasa tidak”.
Komunitas terbesar Hak Asasi Muslim Sipil Amerika mengecam Carson atas pernyataan yang dibuatnya. Mereka mengatakan bahwa Carson seharusnya segera didiskualifikasi dari kontes pemilihan presiden karena Konstitusi AS melarang tes agama dalam memegang jabatan publik.
“Ini sudah keterlaluan dan dia harus mundur,” ungkap juru bicara Dewan Hubungan Amerika-Islam, Ibrahim Hooper.
Perwakilan Demokrat Minnesota, Keith Elisson, seorang praktisi Muslim pertama yang terpilih di Kongres mengatakan,” Tidak terbayangkan bahwa kandidat presiden utama Partai Republik melakukan taktik menakut-nakuti dan memanfaatkan hal itu demi keuntungan kampanyenya.”
Ellison juga menambahkan bahwa setiap warga Amerika harusnya merasa terganggu bahwa tokoh negara bisa terlibat dalam mentoleransi aksi kefanatikan beragama secara terang-terangan. (ARN/RM/Reuters)
