arrahmahnews

Sejumlah Pangeran Desak Pemakzulan Raja Saudi

RIYADH, Arrahmahnews.com –Sejumlah pangeran Saudi untuk yang kedua kalinya mengeluarkan pernyataan yang mendesak pemakzulan Raja Saudi dikarena penyakit alzheimer yang dideritanya.

Surat_Pernyataan_Pemecatan_Raja_Salman

Surat_Pernyataan_Pemecatan_Raja_Salman_01Kantor berita al-Alam News melaporkan sejumlah pangeran Saudi mengeluarkan pernyataan yang berjudul “peringatan mendesak untuk semua anggota Kerajaan al Saud” yang diterbitkan di sosial media.

Pernyataan itu menegaskan bahwa 13 anak pendiri kerajaan bersama mantan putra mahkota senior harus menyingkirkan 3 orang ini dari kerajaan, yakni;

1. Salman bin Abdulaziz (Raja yang tak mampu)

2. Putra Mahkota Mohammed bin Nayef (yang arogan dan ekstrim)

3. Mohammed bin Salman, Deputi Putra Mahkota (yang korup dan merusak sistem negara)

Mujtahid yang belakangan ini terkenal karena banyak mengungkap perselisihan keluarga kerajaan Arab Saudi, dengan menerbitkan 2 kali pernyataan ini di halaman twitternya, telah di-retwitt sebanyak 3 juta kali oleh para pembaca.

Saud bin Saif Nasr cucu dari Saud bin Abdulaziz dalam akun twitternya juga membenarkan pernyataan yang dikeluarkan itu.

Dalam surat pernyataan itu, menjelaskan maksud dari ketidak mampuan Raja Salman adalah ketidak mampuan dalam menjalankan negara dan menangani urusan keseharian rakyat serta memimpin rapat kerja dewan menteri, dikarenakan status kesehatan dan beberapa penyakit yang diidapnya. Semua keluarga kerajaan juga mengetahui bahwa penyakit alzheimer yang dideritanya sangat serius, hingga beberapa urusan kenegaraan dikontrol oleh putranya Mohammed.

Penyataan itu juga menjelaskan bahwa kantor kerajaan berada dalam kendali Mohammed, sementara “Simon Henderson” Dirut Teluk Persia dan Program Kebijakan Energi di Pusat Studi Washington, mensifatinya sebagai “pemuda yang tak berpengalaman”.

Mujtahid juga dalam scan surat pernyataan kedua yang diuploadnya di twitter, dan menulis “perhatikan point kedua” pernyataan itu.

Twitter_MujtahidPenyakit mental Raja Salman bukanlah hal baru, dan sebelum-sebelumnya Simon Henderson juga mengatakan bahwa Salman menderita alzheimer. Hal ini terungkap ketika Raja menerima kunjungan resmi kenegaraan Libya.

Pada bulan Juli, Mujtahid juga mengungkapkan bahwa kondisi ingatan Raja Salman menurun, setelah ia lupa akan pembicaraannya beberapa menit setelah pertemuan, sehingga pertemuan-pertemuan pada saat itu dicatat lalu diberikan kepada putranya Mohammed untuk mengambil keputusan.

Pada point kedua dalam pernyataan tersebut menyebutkan bahwa $ 160 milyar dari uang negara terbuang sia-sia, dan setidaknya $ 100 milyar lainnya dikorupsi oleh Mohammed bin Salman dan saudara-saudaranya pangeran Turki, Khalid, Nayef, Bandar dan Rakan. Korupsi ini pada mega proyek pembelian alustita dan pembangunan Haramain. [AM/ARN]

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: