YERUSSALEM, Arrahmahnews.com – Pasukan Israel menurunkan sejumlah besar tentaranya di sepanjang Yerussalem Timur dan Kota Tua pada hari Selasa (22/9) kemarin, menjelang libur Yom Kippur (Hari Perdamaian), dan memperketat serta mempersulit akses warga Palestina untuk memasuki Masjidil Aqsa. (Baca Utusan Palestina Kutuk Bungkamnya PBB Atas Pelanggaran Israel di Al-Aqsha)
Israel mengerahkan ribuan polisinya di Yerusalem Timur dan menutupnya dari Tepi Barat, dengan menutup pos-pos pemeriksaan selama hari libur Yahudi itu seperti tahun-tahun sebelumnya.
Barikade dan penutupan dilakukan di seluruh Kota Tua guna memfasilitasi akses kaum Yahudi di wilayah tersebut, dengan satu kelompok Yahudi mengelilingi al-Aqsa di pagi hari dan ribuan lainnya berdoa di Tembok Barat.
Puluhan warga Palestina terpaksa melaksanakan sholat di jalan-jalan dan gang-gang di kota tua setelah para siswa dilarang memasuki sekolah agama mereka di dalam kompleks masjid. (Baca Menteri Israel Ikut Membakar Masjid Al-Aqsha : Video)
Ada juga pembatasan usia bagi warga Palestina yang boleh memasuki kompleks Al-Aqsa, yaitu semua pria di bawah 40 th dilarang memasukinya. Untuk hari libur Idul Adha sendiri yang dimulai pada Rabu malam dan berlanjut sampai Minggu, warga Palestina tetap kesulitan memasuki masjid al-Aqsa akibat blokade Israel.
Minggu lalu bentrok terjadi di dalam dan sekitar Masjid al-Aqsa ketika orang-orang Yahudi merayakan tahun baru Yahudi, Rosh Hashanah.
Polisi Israel mengklaim bahwa mereka menyerbu kompleks Al-Aqsa untuk menghentikan warga Palestina yang telah membarikade diri mereka di dalam masjid dan mengganggu kunjungan yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi.
Polisi Israel itu menembakkan granat setrum, gas air mata, dan peluru karet berlapis baja kepada para pengunjuk rasa yang menanggapi serangan itu dengan melemparkan batu, kembang api, dan benda-benda lainnya. (ARN/RM/AlBawaba)
