arrahmahnews

Yang Punya Hak Larang Rakyat Suriah Haji Hanya Allah Bukan Kerajaan Saudi Wahabi

SURIAH, Arrahmahnews.com – Warga muslim Suriah sudah tiga tahun terakhir tidak bisa melakukan ibadah haji, karena Arab Saudi mengeluarkan larangan kepada rakyat Suriah untuk menunaikan haji, pemerintah telah berusaha menjelaskan kepada Saudi untuk bisa memisahkan antara masalah Haji dengan urusan pemerintah dan politik. (Baca Arab Saudi Larang Warga Suriah Berhaji Sejak 2011)

Menteri Wakaf Suriah, Mohammed Abdul Sattar

Menteri Suriah mengatakan dalam pertemuannya dengan Al-Manar bahwa Arab Saudi negara Wahabi dan telah keluar dari ruang lingkup keagamaan, haji adalah bisnis Saudi, Balmsheenh menggambarkan bahwa menunaikan ibadah haji adalah hak seluruh umat Islam sedunia khususnya rakyat muslim Suriah. (Baca Kerajaan Saudi Perjual Belikan Haramain)

Saudi mengeluarkan keputusan bagi warga Suriah tentang pelarangan berhaji, dan kalau memang mereka mau melaksankan haji harus ikut negara lain, Menteri Wakaf Suriah, mengatakan, ini sebuah penghinaan dan melecehkan martabat kami dan muslimin tentang apa yang dilakukan Saudi kepada kami Bangsa dan rakyat Suriah, kami telah mempersiapkan dan mengatur semua urusan haji, mulai dari tempat tinggal (pemondokan), transportasi, penerbangan dan lain-lain.

Bashar Assad Melakukan Sholat di Masjid Damaskus

Kementerian wakaf tiap tahun sudah mendata para jemaah haji, dan telah mempersiapkan segala kepengurusan administratif bagi mereka. Kami sudah melakukan negoisasi dan telah melaksanakan prosuder sesuai dengan syarat-syarat keimigrasian dan haji.

Presiden Suriah dan Menteri Wakaf mengungkapkan bahwa Saudi telah melanggar konsensus internasional bahwa “siapapun tidak berhak untuk melarang dan menolak umat Islam darimanapun untuk menunaikan rukun Islam kelima, Baitul Haram bukan milik Saudi dan kerajaan Saudi, Baitul Haram adalah rumah Allah SWT bukan milik monarki Saudi, kementerian Wakaf meminta kepada Saudi untuk netral dan jangan menguasai Baitul Haram seakan-akan milik dan harta pribadi kerajaan Saudi, seharusnya Baitul Haram dikelola bersama-sama oleh seluruh negara Islam bukan di monopoli oleh monarki Saudi, yang pada akhirnya mereka dengan seenaknya saja melakukan kehendaknya sendiri. (Baca Mekkah dan Madinah Bukan Milik Kerajaan Saudi)

Presiden Suriah Bashar Assad berkata “Seharusnya kerajaan Saudi harus tahu diri dan jangan merasa memiliki Baitul Haram, tidak ada yang bisa melarang umat Islam dimanapun dan siapapun untuk melakukan ibadah Haji ke Baitul Haram, kenapa Saudi melarang rakyat Muslim Suriah berhaji?”. Semoga kerajaan Saudi mendapatkan balasan setimpal dari Allah karena melarang orang muslim melaksanakan panggilan Allah ini.

Rakyat Suriah hanya mendapatkan visa untuk haji berjumlah 12 ribu, tapi itupun untuk mereka kelompok yang beroposisi dengan pemerintah Suriah dan masyarakat di kawasan Suriah utara yang dikuasai oleh kelompok teroris, mereka harus keluar dulu dari Suriah, dan lewat negara-negara tetangga. Salah satunya lewat Turki, dan pemberangkatannya juga melalui bandara Turki. (ARN/MM/ALM)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: