DAMASKUS, Arrahmahnews.com – Duta Besar Suriah untuk Rusia mengatakan bahwa Damaskus akan menyambut pembangunan pangkalan militer Rusia di Suriah jika Moskow memutuskan untuk membangunnya di sana. (Baca Menlu Perancis; Resolusi Diplomatik Suriah, Mustahil Tanpa Bashar Assad)
Riad Haddad, Dubes Suriah, mengatakan pada hari Rabu (23/9) lalu, bahwa pembangunan pangkalan militer baru Rusia di wilayah negara Arab tersebut akan ditujukan sebagai upaya melawan terorisme di Suriah.
“Jika Rusia setuju, maka Suriah akan menyambut langkah tersebut, karena hal itu akan ditujukan untuk melawan terorisme di tanah kami,” ungkap Haddad sebagaimana dikutip kantor berita Rusia, Interfax.
Rusia saat ini memiliki pangkalan angkatan laut di kota pelabuhan Latakia Suriah, di mana negara itu memperkuat kehadiran militernya. Kegiatan ini dipandang oleh beberapa pihak sebagai persiapan untuk penyebaran pasukan darat Rusia ke Suriah.
Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya telah menuduh Moskow melakukan penumpukan militer di Suriah dimana klaim tersebut telah ditolak oleh Kremlin.
Para pejabat militer Rusia menekankan bahwa Moskow tidak membangun sebuah pangkalan udara di Suriah meskipun kemungkinan seperti mungkin timbul di masa depan. Moskow juga menambahkan bahwa pihaknya siap mempertimbangkan permintaan dari pemerintah Suriah untuk pengiriman pasukan darat dan udara ke negara Arab itu, dalam upaya untuk membantu Suriah dalam pertempuran melawan teroris Takfiri yang disponsori asing. (Baca PBB : Kekuatan Asing Sponsori Konflik Suriah dan Terorisme)
Damaskus juga telah menegaskan bahwa mereka tidak akan ragu untuk meminta pengerahan pasukan Rusia ke Suriah jika diperlukan.
Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan pada hari Selasa. bahwa Washington telah menyetujui posisi Moskow pada konflik yang sedang berlangsung di Suriah.
“Saya berpikir bahwa sekarang Amerika jauh lebih tanggap terhadap argumen yang telah kami tawarkan dalam beberapa tahun terakhir,” katanya.
Namun, para pejabat di Departemen Luar Negeri AS telah membantah klaim tersebut dan mengatakan posisi Washington di Suriah tidak berubah. (ARN/RM/ALM)
