arrahmahnews

Wakil Putra Mahkota Saudi Sumber Malapetaka Mina; Video

RIYADH, Arrahmahnews.com – Sumber-sumber menyatakan bahwa konvoi wakil putra mahkota Saudi sekaligus Menteri Pertahanan kerajaan itu, Muhammad bin Salman ternyata adalah penyebab kepanikan luar biasa jutaan jama’ah haji, dan membuat mereka berdesak-desakan hingga menewaskan, sejauh ini, 1.300 orang di Mina pada hari Kamis kemarin.

Konvoi besar-besaran Muhammad bin Salman Al-Saud, putra raja sekaligus wakil putra mahkota yang terdiri dari 3.500 pasukan keamanan, termasuk 200 tentara dan 150 polisi, menerobos masuk diantara para peziarah yang sedang bergerak maju untuk ritual melempar jumrah, dan menyebabkan kepanikan luar biasa diantara para jama’ah haji yang sedang bergerak ke arah yang berlawanan sehingga menyebabkan peristiwa desak-desakan yang berujung pada kematian tersebut. Hal ini telah dilaporkan oleh beberapa surat kabar berbahasa Arab, termasuk surat kabar al-Diyar, pada Kamis sore(24/9) kemarin.

“Itulah mengapa penguasa Mekkah itu (Muhammad bin Salman), berusaha cuci tangan dalam masalah ini, dan menekankan bahwa masalah ini akan dipelajari dan diputuskan oleh raja,” demikian ditambahkan laporan surat kabar al-Diyar.

Belum ada sumber lain yang mengkonfirmasi laporan ini, namun para pengamat mengatakan bahwa hal ini menjelaskan mengapa dua jalan menuju Mina ditutup kemarin. (Baca Ini Penyebab Tragedi Mekkah, Saudi Tutup Dua Jalan Menuju Mina)

Saksi mata melaporkan bahwa pasukan keamanan dan kepolisian Saudi telah menutup dua dari beberapa jalan untuk menuju tempat pelemparan jumroh yang biasa dilewati jutaan jemaah haji saat melakukan ritual pelemparan Jumroh di Mina pada Kamis kemarin.

Peristiwa desak-desakan dalam salah satu ritual terakhir pelaksanaan Haji musim ini tersebut telah menewaskan sebanyak 1.300 orang dan menyebabkan 2000 lainnya mengalami luka-luka.

Peristiwa tragedi tersebut terjadi di Mina, yang terletak sekitar dua mil dari Mekkah.

Sebelum ini, Saeed Ohadi, kepala yayasan Haji Iran, telah menyebut bahwa Arab Saudi telah melakukan kesalahan penanganan dan mengabaikan keselamatan para jama’ah haji. (Baca Al Saud Tidak Becus Urus Masjidil Haram)

Ia mengatakan bahwa untuk alasan “yang tidak diketahui” jalanan menuju ke arah tempat pelemparan jumroh tiba-tiba ditutup hingga meneybabkan insiden yang kemudian terjadi tersebut.”

Para saksi mata menyaksikan bahwa bahkan setelah insiden terjadi para petugas keamanan Saudi dan pasukan militer tetap menutup semua jalan menuju tempat kejadian, dimana jasad-jasad jenazah korban masih saling tumpang tindih.

Beberapa sumber lain menambahkan bahwa Arab Saudi telah sangat teledor dalam penanganan para korban ritual Haji itu, dan mengatakan bahwa mereka yang mengalami luka-luka dan setengah tak sadar kemudian menjadi kritis akibat panasnya cuaca yang mencapai suhu 46 derajat celcius, tetap saja tidak menjadi pertimbangan para polisi dan tentara Saudi yang masih terus menutup jalan yang merupakan akses ke TKP dan menjadikan pemberian bantuan dan kru penolong serta lalu lintas ambulans menjadi sangat sulit.

Selain itu para peziarah haji juga mengeluhkan sedikitnya jumlah tim medis dan pusat kesehatan. Laporan menyebut bahwa rumah sakit kewalahan menangani sejumlah besar pasien luka-luka. 12 jam setelah insiden, jasad-jasad jemaah haji yang meninggal masih berserakan di jalanan.

Dalam keadaan darurat semacam inipun, pihak kerajaan masih melarang regu penolong dan bantuan medis dari negara lain yang berada di Saudi untuk terlibat dalam memberi pertolongan.

“Mereka telah melarang kami untuk menolong jma’ah haji dari negara kami sendiri,” ungkap Qazai Askar, ketua rombongan Haji Iran.

Ini adalah insiden ketiga dalam ritual haji tahun ini, setelah tragedi crane dan kebakaran hotel yang mengakibatkan tewasnya ratusan jama’ah.

Seorang analis Saudi yang tidak mau disebutkan namanya demi keselamatan, mengatakan bahwa dua kepanikan, yaitu kebakaran hotel dan tragedi mina, serta insiden crane adalah hasil dari keributan intern di dalam kerajaan Saudi, yang terjadi antara para pangeran dengan Raja Salman dan putra mahkota. Insiden sengaja dibuat untuk menunjukkan ketidakbecusan raja Saudi dan putra mahkota dalam penanganan Ibadah Haji.

Persaingan semakin dalam diantara anggota kerajaan yang kesemuanya merasa sebagai keturunan al-Saud dan berhak atas tahta telah menyebabkan kekacauan di dalam kerajaan. (ARN/RM/FNA)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca