SURIAH, Arrahmahnews.com – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud membahas solusi krisis Suriah dan cara menanggulangi militansi asing yang beroperasi di Suriah.
Mereka juga mengadakan negosiasi “membangun kerja sama internasional yang lebih efektif” dalam memerangi kelompok militan Takfiri ISIS dan kelompok-kelompok teroris lainnya yang beroperasi di dalam wilayah Suriah.
Laporan itu datang setelah Moskow menyatakan optimisme atas kemungkinan perkembangan upaya untuk mengakhiri kekerasan di Suriah dan melawan ekstrimis ISIS di Timur Tengah.
“Kami optimis atas kemajuan upaya dalam memerangi ektrimis dan teroris serta penyelesaian konflik Suriah,” seorang sumber di Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan pada 23 September.
Pernyataan itu sehari setelah utusan khusus PBB untuk Suriah, Staffan de Mistura mengatakan ia telah bertemu dengan fasilitator yang ditunjuk oleh Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon sebagai kepala kelompok kerja yang bertugas menyelesaikan konflik lima tahun di Suriah.
Konflik di Suriah, yang dimulai pada bulan Maret 2011, dilaporkan telah menewaskan lebih dari 240.000 jiwa hingga sekarang.
Kekerasan juga telah memaksa lebih dari empat juta warga Suriah mengungsi ke negara-negara tetangga, termasuk Yordania dan Lebanon. Lebih dari 7,2 juta lainnya telah mengungsi dalam Suriah, menurut PBB. [Arn/Ptv]
Sebar:
