MINA, Arrahmahnews.com – Seorang wanita yang berada di tengah kerumunan ribuan jamaah haji saat tragedi Mina, telah merasakan kematian ada di depan matanya. Setelah berjuang menyelamatkan balitanya dari kerumunan dan desakkan jamaah haji, akhirnya ia menjatuhkan balitanya dari balik dinding pemisah antara jalan dengan perkemahan hingga bayi itu terselamatkan.
Setelah berjuang mencari pertolongan, akhirnya wanita itu terpaku pandangannya pada dinding pemisah (tinggi dinding itu kira-kira 1,5 meter) antara kemah dan jalan yang ada di belakangnya. Akhirnya, wanita itu berusaha mencapai dinding pembatas, lalu menjatuhkan balitanya ke dalam tembok tersebut. Setelah menjatuhkan bayinya, wanita itu kemudian menatapku sambil memberi isyarat untuk menjaga anaknya kalau ia meninggal.
Peziarah asal Mesir itu kemudian menambahkan, selang beberapa saat aku tidak lagi melihat wanita itu. Kemampuan untuk keluar dari kemah untuk mencarinya pun tidak memungkinkan.
Kemudian keesokan harinya, ada seorang laki-laki paru baya mendatngi kemahku dan mengaku sebagai paman anak itu. Ketika anak itu melihat laki-laki yang konon pamannya, ia langsung segera memeluknya, dan sikap anak itu ke lelaki itu menunjukkan kalau ia memang benar-benar pamannya. Kemudian lelaki itu berkata, “ibu anak ini sekarang masih berada di rumah sakit dalam perawatan. Ia mengingat nomer kemah ini dengan baik, dan memintaku untuk mengambil anaknya darimu”. [Arn/Sabq]
