arrahmahnews

Ayah Aylan; ISIS Memaksaku Tinggalkan Suriah

DAMASKUS, Arrahmahnews.com – Keluarga pengungsi yang berusaha melarikan diri dari kondisi perang di Suriah menuju Eropa telah kembali ke tanah air mereka di Suriah, tepatnya di Kobane. Namun hanya sang ayah saja yang kembali dalam keadaan hidup. Ia datang untuk menguburkan istri dan kedua anaknya yang tewas tenggelam saat berusaha menyeberang dari Turki. (Baca Putin : Pengungsi Suriah Lari Karena Kekejaman ISIS Bukan Bashar Assad)

Father of Aylan Kurdi, a three-year-old boy whose drowning off Turkey, Abdullah Kurdi (L), holds his child over the grave during a funeral, in Kobane, on September 4, 2015 in Sanliurfa. "Aylan Shenu, his brother, and his mother were buried today in Kobane in front of a large crowd. Everyone was very sad and crying," said local journalist Mustefa Ebdi, who attended the funeral service. AFP PHOTO / STRINGER

Pemakaman Aylan 3th, dan Galip 5th, serta ibunda mereka Rehan telah dilaksanakan pada hari Jum’at(4/9) kemarin. Disaat pemakaman itulah ayah kedua anak malang itu, Abdullah Kurdi, menceritakan kisah memilukan yang terjadi kepada keluarganya, salah satu dari ribuan orang yang dipaksa keluar dari negara mereka oleh berbagai serangan dan kekejaman para “jihadis”. (Baca Putin : Pengungsi Suriah Lari Karena Kekejaman ISIS Bukan Bashar Assad)

Abdullah bercerita bahwa ketika situasi masih tergolong agak tenang di Suriah, di awal konflik, ia adalah yang pertama mengungsi ke Turki untuk mencari pekerjaan di Istambul, dan meninggalkan keluarganya di Kobani.

“Namun ketika ISIS menyerang Kobani, aku memutuskan untuk membawa seluruh keluargaku ke Istambul,” kisah Abdullah. (Baca Kronologi Tenggelamnya Dua Bocah Lucu Suriah ‘Aylan dan Galip’)

Teroris ISIS berusaha menguasai Kobani selama berbulan-bulan tahun lalu. Mereka membunuh ribuan dan memaksa puluhan ribu penduduknya meninggalkan kota tersebut. Walaupun kini pejuang Kurdi sudah berhasil mengambil alih daerah-daerah yang dikuasai ISIS, namun bagi Abdullah, semuanya sudah terlanjur terjadi. Kedua putranya ditakdirkan untuk membuka mata dunia terhadap penderitaan warga Suriah yang selama ini terabaikan.

Ayah yang hatinya hancur tersebut mengatakan bahwa ia berusaha membawa keluarganya ke Eropa hanya demi masa depan anak-anaknya. Namun kecelakaaan tragis di tengah laut, ketika perahu mereka tenggelam karena ombak besar telah memupuskan semua harapannya.

“Semuanya terjadi hanya dalam sekejap, aku berusaha mati-matian menyelamatkan istri dan anak-anakku, tapi aku tak bisa melakukan apapun,” kenangnya.

 “Aku tak menyalahkan siapapun untuk hal ini. aku menyalahkan diriku sendiri,” katanya.

Kakek Aylan mengatakan kepada Newsweek bahwa tragedi itu terjadi beberapa bulan setelah milisi IS atau Negara Islam( biasa disebut ISIS atau ISIL) membunuh 11 anggota keluarganya.

aylan dan Galib

Aylan dan Galib

Nasib keluarga Abdullah Kurdi yang merupakan satu dari ribuan keluarga yang mengungsi akibat kekejaman ISIS yang merajalela di Suriah, mendapat sorotan dari publik dunia, setelah foto jasad seorang Aylan, putranya yang berusia tiga tahun, ditemukan di pantai pariwisata Bodrum Turki, menyebar luas di internet dan memicu protes global. Semenjak awal tahun ini, lebih dari 350.000 pengungsi telah sampai ke Eropa demi melarikan diri dari konflik dan kemiskinan di negara asal mereka. Menurut Organisasi Migrasi Internasional (IOM), setidaknya 2.600 orang telah tewas dalam perjalanan penuh resiko tersebut. (ARN/RM/RT)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca