NEW YORK, Arrahmahnews.com – Kamis(1/10) kemarin, Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu berbicara di Sidang Umum PBB di kota New York.
Pidato perdana menteri Israel dalam sidang PBB itu tidak dihadiri oleh Sekretaris AS, John Kerry dan Duta Besar AS untuk PBB, Samantha Power. Mereka tidak menghadiri Pidato Perdana Menteri Israel itu, meski mereka berdua di saat yang sama berada di New York dalam rangka menghadiri Sidang Umum PBB.
Perdana Menteri Israel yang berbicara selama 43 menit di sidang Umum PBB ini, menghabiskan hampir setengah waktunya hanya untuk membicarakan Iran dan perjanjian nuklir yang telah dicapai antara Teheran dan negara-negara P5+1.
Dalam pidatonya, Netanyahu menunjukkan kekhawatiran besar Israel dengan meracau mengenai ancaman Iran ke negaranya akibat lolosnya perjanjian nuklir itu. Kekhawatiran besar Israel itu sangat terlihat saat netanyahu menyebut ucapan pemimpin tertinggi Iran Ayatullah Khamenei yang mengatakan “insyaAllah tidak akan ada lagi Israel dalam 25 tahun lagi”.
Selain itu, Netanyahu juga menunjukkan kemarahannya terhadap negara-negara yang setelah dicapainya perjanjian tersebut berbondong-bondong membangun kerjasama dengan Iran.
Yang unik adalah, saat Nentanyahu mendapat sambutan berupa applause dari banyak hadirin, delegasi Amerika justru tetap diam dan tak memberikan appaluse sedikitpun.
Pidato Netanyahu sedikit sekali menyinggung tentang Palestina, namun ia kembali mengulang seruannya bahwa Israel “siap melakukan negosiasi langsung tanpa syarat” dengan Palestina. (ARN/RM/GP/BreitBart)
Sebar:
