RIYADH, Arrahmahnews.com – Seorang wanita Inggris yang mengambil bagian dalam ritual tahun ini di Arab Saudi mengatakan pemerintah Saudi menggelar penyelenggaraan ibadah haji hanya sekedar formalitas saja. (Baca juga: Kerajaan Saudi Perjual Belikan Haramain)
“Di Mekah saya melihat Muslim, tapi aku melihat sedikit Islam. Saya tidak melihat kasih sayang dan sikap ramah dari para petugas keamanan di tanah suci, saya tidak melihat rasa perhatian mereka untuk kesejahteraan para jamaah haji, “tulisnya.
Menurut Razaq Hussain, peziarah dari ratusan negara, berharap mengalami perjalanan yang menyenangkan dan spiritual, bertemu dan berbagi dengan muslim lainnya yang datang dari berbagai negara. Namun, sikap keras, kaku dan tak sopan dari petugas keamanan Saudi menghilangkan angan-angan itu.
“Polisi-polisi itu pun hanya bisa berteriak, tanpa usaha untuk menghentikan desak-desakan, apalagi berpikir membuka jalan atau menawarkan rute alternatif sehingga terjadilah tragedi Mina yang menewaskan ribuan jamaah haji”, kata Hussain. Pada sejumlah kasus, Hussain mengatakan polisi Saudi tidak sensitif terhadap para peziarah yang mengalami sesak dan dehidrasi ketika jalan atau pintu masuk diblokir.
Aktivis menambahkan bahwa peziarah juga menderita dehidrasi dari suhu tinggi dan kurangnya persediaan air di rute utama yang digunakan oleh orang banyak.
Dia lebih lanjut mengkritik kerajaan karena gagal menciptakan sistem yang aman dan bisa diterapkan untuk jutaan peziarah internasional, sementara anggota keluarga kerajaan Al Saud dan tamu-tamu mereka mendapat perlakuan VIP dalam melaksanakan ritual haji.
Sementara itu, Pada Jumat (02/10/2015) kemarin, pemerintah Arab Saudi telah merilis foto jumlah korban Mina sebanyak 2.000 foto yang teridentifikasi. Jumlah ini bertentangan dengan klaim sebelumnya yang menyatakan 770 orang tewas dalam tragedi Mina 24 September lalu. (ARN/PTV)
