arrahmahnews

MSF Tidak Percaya Penyelidikan AS Soal Insiden Kunduz

AFGANISTAN, Arrahmahnews.com – Kelompok bantuan medis Medecins Sans Frontieres (MSF) telah menyerukan penyelidikan independen atas serangan udara AS yang mematikan di sebuah rumah sakit di kota Kunduz, dan mengatakan ia tidak percaya terhadap penyelidikan sepihak yang dilakukan oleh militer AS.

Rumah-Sakit-Kunduz

“Berdasarkan fakta jelas bahwa kejahatan perang telah dilakukan, MSF menuntut penyelidikan penuh dan transparan yang dilakukan secara independen oleh badan internasional,” kata Direktur Jenderal MSF Christopher Stokes dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu.

“Mengandalkan penyelidikan hanya pada pihak internal yang terlibat konflik tidaklah cukup, dan akan banyak menimbulkan pengaburan fakta” tambahnya.

Presiden Barack Obama telah memerintahkan Pentagon untuk melakukan “penyelidikan penuh” atas serangan udara yang mematikan itu.

Ia berharap penyelidikan itu dapat “mengungkap fakta-fakta” dan kemudian akan membuat penilaian definitif.

Sementara itu, Kelompok bantuan medis, yang dikenal sebagai Doctors Without Borders, telah menarik stafnya dari Kunduz.

“Rumah sakit MSF tidak berfungsi lagi. Semua pasien kritis telah dirujuk ke fasilitas kesehatan lainnya dan tidak ada staf MSF yang bekerja di rumah sakit kami,” kata juru bicara MSF Kate Stegeman pada hari Minggu.

“Saya tidak bisa memastikan apakah pusat trauma Kunduz akan membuka kembali layanan medis atau tidak,” tambahnya.

Organisasi hak asasi manusi internasional juga telah mengecam keras serangan tersebut sebagai “serangan yang menjijikkan dan pelanggaran berat terhadap hukum internasional.”

Hal ini juga menuntut jawaban dari aliansi militer pimpinan AS di Afghanistan. Serangan itu menewaskan 22 orang, termasuk 12 staf MSF.

Sementara itu, Komite Palang Merah Internasional (ICRC) dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu menyatakan keprihatinan serius atas serangan terhadap petugas kesehatan.

“Serangan terhadap tenaga medis dan fasilitas kesehatan telah melemahkan organisasi kemanusiaan untuk membantu rakyat Afghanistan pada saat mereka membutuhkan itu,” kata ICRC.

Pada hari Sabtu, MSF mengatakan serangan udara berlangsung selama lebih dari setengah jam setelah para pejabat AS dan militer Afghanistan di Kabul dan Washington diberitahu.

Pasien Terbakar Sampai Mati

Heman Nagarathnam, kepala program MSF, mengatakan pasien tidak bisa menyelamatkan diri hingga akhirnya terbakar sampai mati selama serangan itu. “Orang-orang yang bisa berjalan, telah bergerak cepat untuk menyelamatkan diri ke dalam bunker. Tapi pasien yang tidak dapat melarikan diri terbakar sampai mati saat mereka sedang tidur di tempat tidur mereka. “

Serangan Udara AS Kejahatan Perang

Zeid Ra’ad al-Hussein, kepala hak asasi manusia PBB, mengatakan pada Sabtu bahwa serangan terhadap pusat medis MSF adalah “benar-benar tragis, tidak bisa dimaafkan, dan kriminal murni”.

“Penyelidikan yang menyeluruh dan independen harus segera dibentuk,  dan hasilnya harus dipublikasikan secara transparan”, kata al-Hussein dalam sebuah pernyataan, dan menambahkan, “Keseriusan insiden digarisbawahi oleh kenyataan bahwa, jika ditetapkan sebagai serangan yang disengaja dalam pengadilan, maka serangan udara pada rumah sakit Kunduz terhitung sebagai kejahatan perang. ” [ARN/PTV]

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: