JAKARTA, Arrahmahnews.com – Penguatan rupiah selama sepekan terakhir ini, tidak hanya dipicu faktor ekonomi tapi pertunjukan kekuatan tentara saat HUT TNI, awal pekan ini.
Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo), Rudi Rusdiah berpendapat, paket kebijakan ekonomi III yang dikeluarkan bersamaan peringatan HUT ke-70 TNI jadi momentum titik infleksi penguatan rupiah.
“Para Atase Militer serta Duta Besar Negara sahabat yang menyaksikan di acara itu menyampaikan ke negaranya bahwa politik, ekonomi RI sangat kondusif, stabil,” kata Rudi, Jumat (9/10/2015).
Rudi mengatakan saat dia bertemu dengan atase pertahanan negara sahabat muncul persepsi positif mengenai kondisi RI yang sangat kondusif, kompak dan aman.
“Ini mampu mengundang investasi global negara sahabat dan investor domestik untuk masuk sehingga berdampak sentimen positif dan menyebabkan titik infleksi peningkatan rupiah selama seminggu ini,” katanya.
Apalagi berita yang dipush dan merebak di sosial media seperti twitter, facebook dan lain-lain tentu membuat signal positif.
“Kita harapkan penguatan rupiah dan sentimen positif ini dapat terus bertahan hingga akhir tahun saat permintaan valuta biasanya meningkat karena pembayaran utang,” kata Rudi yang juga bos Micronics Group ini.
Beberapa kali upaya BI intervensi pelemahan rupiah gagal karena hanya bergeming sedikit untuk kemudian terus melemah sejak awal tahun 2015. Bahkan justru menggerus cadangan devisa dan indikator ekonomi RI, seperti menyiram garam di laut.
Peringatan HUT TNI diisi parade militer, atraksi kekuatan TNI dalam perang modern, melibatkan puluhan pesawat tempur AU, 52 kapal perang, kapal selam dan puluhan tank angkatan darat secara komprehensif. (ARN/MM/TribunNews)
