Arrahmahnews.com – Penulis dan Analis terkenal Arab menunjuk keterlibatan beberapa negara Arab dan sekutunya Barat atas konflik berdarah yang terjadi di Irak, Suriah, Libya, dan Yaman. Ia Mengatakan, “Kami tidak menginginkan dukungan kalian, dan kami tahu siapa sekutu baru kalian, yang kami inginkan adalah hentikan kejahatan dan konspirasi kalian”.
Netanyahu menginginkan sekutu setianya negara-negara Arab menekan Mahmud Abbas agar menerjunkan pasukannya untuk bersama-sama dengan tentara Israel menembaki dan membunuh para pemuda revolusioner Palestina.
Pemuda revolusioner Palestina sedang mengorbankan jiwa mereka untuk mempertahankan Masjid al-Aqsha di tanah pendudukan. Pemuda-pemuda itu tidak mengharap campur tangan negara-negara Arab dalam perjuangan mereka. Satu-satunya harapan mereka kepada Arab, hentikan kejahatan mereka terhadap Palestina, dan jangan mencari-cari alasan untuk melakukan konspirasi terhadap rakyat Palestina.
Mereka-mereka yang tidak melindungi dan mempertahankan simbol suci Islam (al-Aqsha), dan tidak melakukan upaya apapun, baik dengan harta, senjata maupun suara tidak berhak menghentikan ketegangan dan intifadhah, hanya untuk menyelamatkan zionis dan pemukim ilegal.
Jika mereka Arab belum mengeluarkan duta besar Israel dari negara-negara mereka, masih mengibarkan bendera Israel di negara mereka, masih mempertahankan kedutaan Israel, dan tanpa malu mempertahankan hubungan bilateral dengan Israel, maka orang-orang seperti ini tidak punya hak atas Masjid al-Aqsha, dan tidak pantas mengaku sebagai lelaki pemberani.
Para pemuda Palestina telah syahid menjadi sasaran peluru-peluru Israel dalam 10 hari terakhir. Mereka tidak diperintahkan oleh Mahmud Abbas, dan tanpanya pun mereka akan tetap berdiri melawan Israel. Tidak ada yang memerintah mereka melempar batu, tidak Mahmud Abbas dan tidak pula yang lain. Bagi mereka Mahmud Abbas adalah penyebab dari keberutalan Israel.
Pemuda Israel puluhan tahun telah berdiri menantang tank-tank Israel, puluhan tahun mereka bersabar atas penghancuran kebun zaitun mereka, dan penangkapan anak-anak mereka, penghancuran rumah-rumah mereka dan berbagai kejahatan keji lainnya. Namun, sewaktu mereka dengan tawakal kepada Allah bertekad untuk bangkit dan melawan, orang-orang Arab mulai berkonspirasi untuk meredam perjuangan mereka.
Kita tahu dengan baik, darah-darah suci akan mengalir, anak-anak kecil, wanita dan orang tua akan syahid, dan ribuan pemuda Palestina akan mendekam di penjara-penjara Israel, tapi rakyat Palestina tidak punya pilihan selain muqawamah (perlawanan).
Sewaktu pengadilan Israel menyetujui undang-undang yang akan menghukum 20 tahun kurungan bagi setiap Palestina yang melempar batu ke arah tentara Israel, tidak ada lagi pilihan bagi mereka selain mengganti batu dengan pisau, bom, atau sabuk bom bunuh diri. Adakah negara di dunia yang menyetujui undang-undang keji semacam ini? [ARN/Raialyoum]
*Abdel Bari Atwan, Pemimpin Redaksi Media Online Rai al-Youm, London.
