arrahmahnews

Salman Rusdi Peleceh Islam Batal Hadiri Acara ‘Frankfurt Book Fair’ di Jerman

FRANKFURT-JERMAN, Arrahmahnews.com – Undangan terhadap Salman Rusdi, penulis buku yang telah menghina Islam berjudul ‘Ayat-Ayat Setan’ pada akhirnya dibatalkan oleh pihak penyelenggara pameran buku di Frankfurt Jerman, akibat meningkatnya tekanan dari umat muslim setelah boikot yang digagas Iran terhadap pameran tersebut.

Salman Rusdi Penulis Satanic Verses (Ayat-ayat Setan)

Rusdi dijadwalkan memberi sambutan dalam upacara pembukaan dalam Frankfurt International Book Fair itu pada 13 Oktober nanti.

Sumber informasi yang berbasis di Uni Eropa mengatakan kepada FNA pada hari Sabtu (10/10) sore, bahwa kedatangan Rusdi ke pameran buku di Jerman itu telah dibatalkan.

Sebelumnya, pada awal minggu ini, Iran mengumumkan bahwa pihaknya memboikot acara budaya Jerman itu karena kehadiran Salman Rusdi.

Pada hari Kamis malam, Menteri kebudayaan Iran, Ali Jannati menyeru kepada negara-negara Islam untuk mengecam kehadiran Rusdi di acara Pameran Buku Frankurt dan memboikot acara budaya di Jerman itu.

“Dalam sebuah surat kepada para menteri kebudayaan negara-negara Islan dan Sekjen Organisasi Kerjasama Islam, Saya telah menyerukan negara-negara Muslim untuk mengecam tindakan semacam itu,” ungkap Jannati pada Kamis malam.

Ia menegaskan bahwa Rusdi tidak hanya menghina Islam, tetapi kesucian Islam dan semua agama Ilahi.

Pada Rabu (7/10), menteri kebudayaan Iran menyatakan akan memboikot Frankfurt Book Fair itu, setelah penyelenggara mengundang penulis kontroversial Salman Rusdi, dan layak dibunuh itu sebagai pembicara tamu.

Kementerian Luar Negeri Iran menuding pameran buku tersebut “dengan dalih kebebasan berekspresi, telah mengundang seseorang yang dibenci oleh dunia Islam dan semua umat Islam, dan memberikan kepadanya kesempatan berpidato”.

Pada hari Senin, puluhan penerbit Iran mengirimkan surat kepada direktur Pameran buku Frankfurt untuk menyuarakan penentangan mereka terhadap rencana menghadirkan Salman Rusdi dalam pameran buku tersebut.

Terkait hal itu, Wakil Menteri Kebudayaan Iran Abbas Salehi menuturkan, “Panitia pameran memilih tema kebebasan berekspresi tetapi mereka mengundang seseorang yang menghina keyakinan muslimin”.

Kementerian Iran juga menggaris bawahi mengenai  fatwa bahwa Rusdi,  warga negara Inggris yang hidup di Amerika Serikat itu, layak dihukum mati setelah ia menerbitkan novel keempatnya berjudul Ayat-Ayat Setan (The Satanic Verses).

Pendiri Republik Islam Iran Ayatullah Khomeini mengeluarkan fatwa setelah dirinya dan tokoh-tokoh Muslim lain di dunia, mengatakan Rusdi telah menggambarkan Nabi Muhammad secara sangat tidak hormat dan sangat menghina Nabi dan Islam.

Fatwa tersebut memaksa Rusdi bersembunyi dan membuat pemerintah Inggris menempatkannya di bawah perlindungan polisi. Beberapa tahun terakhir, Rusdi mulai memiliki akses untuk menghadiri beberapa acara publik meski terkadang membatalkan dengan pemberitahuan singkat.

Khomeini meninggal pada 1989 namun penerusnya, yakni pemimpin tertinggi Ayatullah Ali Khamenei mengatakan pada 2005 bahwa fatwa tersebut masih berlaku. (ARN/RM/FNA)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: