arrahmahnews

Film Muhammad Messenger of God Angkat Kembali Citra Islam yang Terdistorsi

JAKARTA, Arrahmahnews.com – Bertajuk sebagai film termahal yang pernah di buat di Iran ini, di kabarkan merupakan film yang paling dinantikan oleh seluruh muslim di seluruh dunia. Film yang di sutradarai oleh Majid Majidi ini bercerita tentang Nabi Muhammad SAW dimasa kecil hingga beranjak tumbuh remaja. Tidak tenggung-tangung film ini mengeluarkan biaya sebesar 40 juta dollar US. Film ini berjudul Muhammad Messenger of God dan sangat diminati dan dinanti-nantikan oleh negara-negara yang mayoritas beragama Islam seperti Turki, Malaysia dan tentunya Indonesia.

Film Messenger of God

Seperti dilansir Guardian.co.uk, film ini telah di tayangkan di festival film montreal pada akhir agustus lalu dan produser film tersebut juga telah mengkonfirmasi bahwa filmnya telah memiliki hak edar di sejumlah negara seperti Turki, Malaysia dan Indonesia. Diluar penonton muslim, film ini juga diharapkan mendapatkan minat bagi sebaian sineas non muslim di seluruh dunia. (Baca juga: Pemutaran Film Muhammad Rasulullah di Montreal World Film Festival (MWFF))

Apakah Nantinya film ini akan mendapatkan penolakan dari penonton muslim? Majidi menjelaskan bahwa, film ini merupakan film yang benar-benar di buat berdasarkan penelitian, dari halnya kajian hadis, literatur yang di buat secara verbatim serta juga berbagai sumber biografi yang kontemporer.

Semua studi yang dilakukan dalam pembuatan film ini berdasarkan sudut pandang Islam Syiah dan juga Islam Sunni dari lima negara besar yang mayoritas muslim seperti Aljazair, Lebanon, Maroko, irak dan juga Iran itu sendiri. Prof. Abdel Fattah Alawari yang merupakan seorang dekan di fakultas teologi Islam di universitas al-Azhar juga menjelaskan bahwa yang akan menjadi masalah nantinya adalah penggambaran wujud Nabi Muhammad SAW. (Baca juga: Kisah Pelajar Indonesia Setelah Melihat Film Muhammad Rasulullah)

Prof. Abdel Fattah Alawari kembali mengatakan bahwa bagaimana nantinya kehidupan dari sang aktor yang memerani Nabi Muhammad SAW itu sendiri di khawatirkan nantinya sang aktor merupakan salah satu yang suka mabuk atau suka bermain perempuan dan juga ia menambahkan bahwa masalahnya pun sudah jelas bahwa syariah melarang untuk mewujudkan Nabi.

Mengutip Reuters, wajah Nabi Muhammad SAW sama sekali tidak diperlihatkan dalam adegan film itu. Sekali waktu, Nabi Muhammad SAW hanya diperlihatkan sebatas bayangan. Dalam adegan lain, kamera digunakan sebagai pengganti pandangan Nabi Muhammad SAW.

Sang produser, Majidi, mengatakan bahwa tujuan dibuat film ini adalah bertujuan untuk merebut kembali citra islam yang selama ini telah terdistorsi karena maraknya bermunculan isu-isu negatif tentang islam. Melalui film ini dapat kembali menunjukan kepada seluruh dunia bahwa Islam adalah salah satu agama yang damai, penuh cinta dan juga bersahabat. (ARN/MM/Yoechua)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: