JAKARTA, Arrahmahnews.com – Seiring dengan ekspektasi masih akan dovish-nya Bank Sentral AS atau The Fed membuat indeks dolar AS (USD) masih menunjukkan penurunan, pelaku pasar dapat memanfaatkan mata uang Garuda. (Baca juga: Rupiah Menguat Akibat Saktinya Kebijakan Ekonomi Jokowi dan Kekompakan TNI)
Selain itu, kata Reza, sentimen dari dalam negeri pun juga turut mendukung, di mana masih tingginya ekspektasi pelaku pasar akan realisasi tidak hanya kebijakan Bank Indonesia (BI), tapi juga kebijakan pemerintah.
“Pelaku pasar berharap paket kebijakan tersebut bukan hanya sekadar menjadi paket hemat yang secara tulisan di atas kertas bagus, namun juga diikuti dengan realisasi maupun implementasinya,” jelas Reza.
Sebelumnya dia menyampaikan jika penguatan rupiah dalam beberapa hari terakhir masih dapat berlanjut jika sentimen yang ada masih cukup mendukung. Meski rawan aksi ambil untung, namun jika terjadi pelemahan, tidak akan terlalu dalam. Apalagi laju indeks USD cenderung sedang tertekan sehingga diharapkan laju rupiah dapat memanfaatkan kondisi tersebut sehingga tren kenaikan belum akan terpatahkan.
Namun demikian, meski diperkirakan menguat, investor diimbau tetap menyesuaikan keadaan di lapangan dan mencermati sentimen di pasar. “Dalam satu hari ini aja laju rupiah akan berada di level Rp 13.650 sampai Rp 13.475 per USD (kurs tengah BI)”, sebut Reza.(ARN/MM/MetroTvNews)
