RIYADH, Arrahmahnews.com – Arab Saudi kini telah mulai menjual bagian utama dari saham kekayaannya di Eropa akibat meningkatnya biaya intervensi kerajaan itu atas Yaman dan penurunan harga minyak dunia.
Sebelumnya, monarki itu juga telah menjual saham Eropanya dalam jumlah yang signifikan di tengah invasinya ke Yaman dan pergeseran harga minyak. Hal ini diungkap oleh sebuah studi yang dirilis oleh JP Morgan. (Baca juga: Kerajaan Saudi Sumbang Kebangkrutan Kepada Rakyatnya)
Reuters melaporkan bahwa Arab Saudi telah menjual 1,2 miliar kepemilikan ekuitas dari 9,2 kepemilikan ekuitasnya di Eropa sejak Mei. Reuters sebelumnya memperkirakan bahwa Arab Saudi akan menghabiskan 175 juta dolar per bulan untuk biaya pemboman di Yaman, dan 500 juta dolar untuk serangan daratnya.
Perkiraan tersebut akan berarti bahwa Arab Saudi telah menghabiskan sekitar 1,2 milyar dolar untuk operasi pengeboman di Yaman sejauh ini, jumlah yang sama dengan saham yang dijual sejak Mei, belum termasuk biaya invasi darat. Dimungkinkan bahwa penjulan saham terkait dengan beban yang harus dikeluarkan Saudi untuk serangan Yaman itu diluar rencana Arab Saudi, tidak seperti proyeksi harga minyak dan pengeluaran lainnya termasuk mempersenjatai pemberontak Suriah. (Baca juga: Saudi Potong Anggaran Belanja, Menyusul Anjloknya Harga Minyak)
“Arab Saudi mau tak mau harus menghabiskan biaya besar untuk biaya pertahanan dan membeli dukungan dari sekutu-sekutunya di kawasan. Saudi harus membeli banyak persenjataan dari AS dan tidak bisa mengabaikan ancaman yang datang dari pihak pembela Yaman,” kata profesor Grigoriy Kosach dari Universitas Kemanusiaan Negeri Rusia, Departemen Timur Tengah, kepada RBK.
Disaat yang sama, kini China adalah pembeli terbesar saham-saham Eropa, mencapai hingga 2,1 miliar dolar, sedang Singapura dengan pembelian 1,1 miliar dolar sepanjang tahun ini saja.
Uni Emirat Arab, partisipan lain dari konflik Yaman ini, telah menjual 300 juta dolar dari 3,6 miliar dolar saham yang dipegangnya. Penjualan ini juga bisa jadi karena penurunan harga minyak, karena Norwegia sebagai negara penghasil minyak juga menjual sekitar 2 persen dari ekuitas kekayaannya di Eropa, jauh lebih kecil dari apa yang dilakukan Arab Saudi. Membengkaknya pengeluaran Saudi untuk invasinya ke Yaman diperkirakan adalah penyebab dijualnya saham Arab Saudi secara besar-besaran di Eropa, jauh melebihi saham yang dijual negara penghasil minyak lainnya. (ARN/LM/SputnikNews)
