arrahmahnews

Krisis Air di Yaman Sumbangan Kejahatan Terbesar Saudi Kepada Rakyat Muslim Yaman

SANA’A, Arrahmahnews.com – Setelah lebih dari 200 hari invasi koalisi pimpinan Saudi yang dipaksakan atas Yaman, kini rakyat Yaman terpaksa harus mengalami krisis kemanusiaan parah yang diakibatkan dari susahnya mendapatkan kebutuhan dasar untuk bertahan hidup, terutama air sebagai kebutuhan paling dasar dalam kehidupan. (Baca juga: Arab Saudi Aktor Utama Krisis Yaman)

Anak-Anak Yaman Mengambil Air

Selain menewaskan lebih dari 6.619 warga sipil termasuk wanita dan anak-anak, setidaknya 21,1 juta rakyat Yaman kini dalam kondisi darurat bantuan kemanusiaan. (Baca juga: Krisis Air di Yaman Lebih Menakutkan dari Pada Perang)

Sulitnya mendapatkan air di Yaman sangat terkait dengan blokade yang telah dilakukan Arab Saudi. Yaman hanya menerima satu persen dari kebutuhan bahan bakar komersial bulanan selama bulan September lalu, akibat blokade total yang diberlakukan Arab Saudi terhadap kapal-kapal bantuan yang menuju Yaman. Arab Saudi beralasan pihaknya berupaya mencegah penyelundupan senjata lewat kapal-kapal bantuan tersebut. Beberapa kapal bantuan yang bermuatan bahan makanan bahkan pernah tak dibiarkan masuk Yaman, hingga bahan makanan yang dimuatnya  membusuk. Berikut foto-foto warga Yaman sulit mendapatkan Air minum :

Anak Yaman Sedang Mengangkat Galon Air

Warga Yaman Antri Pasokan Air

Seorang Warga Yaman Mengangkut Galon Air

Anak-Anak Yaman Menunggu Pasokan Air

PBB mengatakan Kekurangan bahan bakar itu telah menyebabkan tersebarnya penyakit dan penderitaan di Yaman yang gersang, dimana akses ke air biasanya tergantung pada pompa yang digerakkan oleh tenaga bahan bakar. Rumah sakit bahkan harus berjuang untuk beroperasi tanpa bahan bakar dan bantuan-bantuan lain juga tidak dapat disampaikan ke berbagai wilayah karena tidak adanya bahan bakar.

PBB telah menyatakan bahwa  Yaman adalah salah satu negara yang mengalami krisis kemanusiaan tingkat tertinggi, di samping keadaan darurat di Sudan Selatan, Suriah dan Irak. Ia mengatakan lebih dari 21 juta orang di Yaman membutuhkan bantuan, atau sekitar 80 persen dari populasi.

Hanya 1 persen dari kebutuhan bahan bakar bulanan untuk Yaman yang berhasil diimpor melalui pelabuhan Laut Merah selama September ini, dimana hal itu turun 12 persen lebih rendah dari bulan Agustus,” ungkap PBB. (ARN/RM/FNA)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: