WASHINGTON-PBB, Arrahamhnews.com – Para pejabat Dewan HAM PBB mengecam panggilan jihad yang diserukan ulama-ulama Wahabi Saudi, meraka para ulama mengatakan bahwa hal ini merupakam “perang suci” melawan pemerintahan Bashar Assad dan pasukan Rusia di Suriah. Mereka menyebut panggilan jihad tersebut sebagai sesuatu yang sangat salah secara moral dan sangat terlarang oleh agama. (Baca juga: Monarki Saudi-Wahabi Senjata Amerika Hancurkan Islam dari Dalam)
Puluhan ulama Saudi, dalam sebuah pernyataan mereka yang dirilis pada tanggal 5 Oktober, menyeru dukungan untuk perang melawan pemerintah Presiden Suriah Bashar Assad serta Iran dan Rusia, yang mendukung Suriah dalam memerangi terorisme. (Baca juga: Analis; AS Ayah dari Teroris ISIS)
Para ulama itu juga menyebut para teroris yang melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan di Suriah tersebut sebagai “pejuang suci” yang “membela” negara Arab Suriah, dan menyeru untuk mempercayai mereka “karena jika mereka kalah … hal itu akan menjadikan negara-negara Islam jatuh satu demi satu”. Inilah provokasi Monarki dan ulama Wahabi Saudi yang ingin adu domba sesama umat Islam dengan menghembuskan Isu “Sektarian” Sunnah-Syiah. Padahal Wahabi adalah madzhab diluar Islam, Wahabi adalah sekte sesat bikinan Monarki Saudi yang dipelopori oleh Muhammad bin Abdul wahab. (Baca juga: Video Khotib Jum’at New York; Baca Buku Wahabi Bisa Jadi Teroris)
Adama Dieng, penasihat khusus Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon bagian urusan pencegahan genosida dan Jennifer Welsh, penasihat khusus PBB pada bagian tanggung jawab untuk melindungi, dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (13/10) kemarin, mengecam panggilan jihad para ulama Wahabi Arab Saudi itu dan menyatakan kekhawatiran mereka terhadap kenaikan retorika kekerasan yang digagas oleh para pemimpin agama berpengaruh.
“Retorika tersebut dapat memperburuk situasi yang sudah sangat tidak stabil di Suriah dengan mengerahkan pejuang yang termotivasi oleh isu agama untuk bergabung dengan semua pihak dalam konflik, sehingga meningkatkan risiko kekerasan terhadap komunitas agama nantinya,” ungkap penasihat itu dalam sebuah pernyataan. Mereka menambahkan bahwa ” Menganjurkan kebencian agama, menghasut atau membenarkan kekerasan tidak hanya salah secara moral, tetapi juga dilarang di bawah hukum internasional dan agama manapun. “
Para pejabat PBB itu juga menekankan bahwa “para pemimpin agama harusnya menjadi utusan perdamaian, bukan perang”. Mereka juga menyerukan kepada para pemimpin agama di seluruh dunia untuk menahan diri dari segala bentuk anjuran kebencian agama dan hasutan untuk melakukan kekerasan. (Baca juga: Teroris Tunggangi Agama untuk Legalkan Kekerasan)
“Dalam situasi di mana situasi ketegangan sudah sangat tinggi, seperti di Suriah, pemimpin agama harusnya menyeru, membina dan menahan diri serta melakukan dialog, bukannya mengipasi api kebencian,” ungkap mereka. (ARN/RM/PTV)
