YERUSALEM, Arrahmahnews.com – Bersamaan dengan meningkatnya kekerasan di Tepi Barat, dan dimulainya intifadhah ketiga, rezim zionis berusaha membujuk pemilik Youtube untuk menghapus video-video yang menunjukkan kekerasan yang dilakukan pasukan Israel.
Nahason juga mengklaim bahwa Israel dalam suratnya ke Google cabang Israel, menekankan bahwa “video-video tersebut membenarkan serangan teroris, dan menggambarkan Israel dan Yahudi sebagai rezim yang rasis dan kejam”.
Dia juga mengklaim, “Youtube belum memberikan jawaban kepada kami secara langsung, tapi kami telah mendapati video-video itu telah dihapus”. Namun, Nahason tidak memberikan rincian soal jumlah video yang telah dihapus atas permintaan Israel.
Dia juga mengumumkan kunjungan pemilik Facebook ke tanah pendudukan dalam waktu dekat, dan berharap dengan kunjungan ini pemilik Facebook bisa mengambil pelajaran dari apa yang telah dilakukan Youtube.
Sementara, Facebook secara resmi telah memberlakukan larangan penayangan video anti zionis. Termasuk halaman Facebook al-Alam News beberapa kali mendapat peringatan dari Facebook, dan berjanji akan menutup halaman tersebut jika masih meng-upload video-video anti-zionis.
Youtube juga memberi peringatan yang sama al-Alam News, dan beberapa kali halaman Youtube al-Alam News tidak dapat diakses. [ARN/almayadeeen]
