NEW YORK, Arrahmahnews.com – Wakil Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jan Eliasson mengatakan bahwa PBB telah terlibat dalam pembicaraan untuk mengakhiri blokade yang diberlakukan Arab Saudi terhadap negara miskin Yaman.
Yaman telah berada di bawah serangan militer Arab Saudi sejak 26 Maret, untuk melemahkan gerakan Houthi Ansarullah dan mengembalikan kekuatan mantan Presiden Yaman Abd Rabbuh Mansour, sekutu setia Riyadh.
Selama hampir tujuh bulan, kapal perang Saudi telah memberlakukan blokade laut ketat pada Yaman. Blokade ini telah menghambat pengiriman bantuan ke negara itu, yang mengimpor 90 persen bahan makanan dari negara luar.
Eliasson, pejabat PBB, menyatakan harapannya bahwa perundingan damai yang ditengahi PBB untuk mengakhiri krisis di Yaman akan dimulai pada akhir Oktober. Ia pun telah melakukan pembicaraan pada kedua gerakan, Houthi Ansarullah dan perwakilan dari Hadi untuk berpartisipasi dalam negosiasi tanpa pra kondisi.
Awal bulan ini, kantor berita Saba Net mengutip juru bicara Ansarullah Mohammed Abdulsalam mengatakan bahwa gerakan Houthi akan menyetujui rencana perdamaian tujuh poin yang diusulkan oleh PBB, yang juga memerlukan kepatuhan terhadap Resolusi PBB 2216, jika pihak lain tanpa prasyarat.
Resolusi, yang diadopsi pada bulan April, menyatakan penarikan pejuang Ansarullah dari daerah di bawah kendali mereka dan mengharuskan mereka meletakkan senjata.
Kongres Umum Rakyat Yaman (GPC), partai mantan Presiden Yaman Ali Abdullah Saleh, juga telah menerima rencana perdamaian. [ARN/Ptv]
