MOSKOW, Arrahmahnews.com – Seorang jenderal senior Rusia mengatakan telah tumbuh ketidakpuasan di kalangan militan ISIS dengan perintah mereka di Suriah. Dan banyak dari mereka berbalik dari jajaran kelompok teror akibat dari serangan udara Moskow terhadap posisi teroris.
“Mayoritas geng bersenjata mengalami demoralisasi. Ketidakpuasan dengan komandan lapangan berkembang di tengah para pejuang, dan ada gejala tidak mematuhi perintah,” katanya kepada media briefing.
Pejabat militer Rusia juga mengatakan pada hari sebelumnya bahwa Moskow mungkin akan menggunakan kapal perang yang dikerahkan di Laut Mediterania untuk melancarkan serangan rudal terhadap posisi ISIS di Suriah
Tugas utama dari armada Angkatan Laut Rusia adalah untuk memberikan pasokan, dan untuk mencapai tujuan tersebut. Sekelompok kapal perang telah dikerahkan di sana yang juga termasuk kapal serbu amfibi, katanya kepada koran Rusia, Komsomolskaya Pravda.
Dia menambahkan bahwa armada angkatan laut juga menyediakan pertahanan udara handal untuk Angkatan Udara Rusia di kota pelabuhan Suriah Tartus, yang terletak 220 kilometer (136 mil) barat laut dari ibukota, Damaskus. Kartapolov juga menekankan bahwa tidak ada pejabat Rusia dalam jajaran tentara Suriah.
“Kelompok kami beroperasi sendiri. Kami memiliki kelompok operasi kecil dari Angkatan Bersenjata Suriah di kantor pusat kami di Suriah yang menyediakan koordinasi penerbangan dengan Angkatan Udara Suriah, dan memberikan kami informasi yang tepat posisi pasukan pemerintah, ” tegasnya.
Tokoh senior militer Rusia lebih lanjut mencatat bahwa jet tempur Rusia telah melanda lebih dari 380 posisi ISIS sejak awal kampanye udara anti-teror di Suriah pada 30 September.
“Sejak awal operasi kami melakukan lebih dari 600 serangan mendadak dan membom lebih dari 380 target ISIS” Kartapolov menyatakan.
Rusia mulai kampanye militernya sendiri terhadap teroris di Suriah atas permintaan dari pemerintah Damaskus, tak lama setelah majelis tinggi parlemen Rusia memberi Presiden Vladimir Putin mandat untuk menggunakan kekuatan militer di Suriah.
Pada tanggal 7 Oktober, Angkatan Laut Rusia meluncurkan serangan 26 rudal jelajah yang menyasar teroris di Suriah dari kapal perang di Laut Kaspia. Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa serangan itu diluncurkan “oleh sistem rudal kapal presisi tinggi, Kaliber-NK, rudal jelajah yang ditembakkan berhasil mencapai target dengan akurasi yang tinggi.”
Sebelumnya pada hari Jumat, Putin mengatakan dalam pertemuan dengan para pemimpin negara-negara bekas Soviet di Kazakhstan bahwa kampanye militer anti-teror negaranya telah menghasilkan “hasil yang mengesankan,” dan menambahkan bahwa ratusan militan sejauh ini telah tewas dalam serangan udara Rusia. [ARN/RT]
