MOSKOW, Arrahmahnews.com – Presiden Rusia, Vladimir Putin dalam pertemuan tertutup dengan Dewan Kepala Negara CIS (Commonwealth of Independent States/Persemakmuran Negara-negara Merdeka) Pada Jum’at (16/10) kemarin, menyatakan bahwa Pasukan Militer Rusia telah mencapai hasil yang mengesankan di Suriah. (Baca juga: Kembalinya Sang Mata-mata Suriah)
Operasi Angkatan Udara Rusia di Suriah Sejak tanggal 30 September. AU Rusia menyerang ISIS di Suriah atas permintaan dari Presiden Suriah, Bashar Assad. Kelompok Angkatan Udara Rusia mencakup lebih dari 50 pesawat terbang dan helikopter termasuk pesawat tempur Su-34 dan Su-30CM terbaru. Namun demikian, Rusia tidak berencana berpartisipasi dalam operasi darat di Suriah. (Baca juga: Kadyrov; Kebanyakan Milisi Chechnya Yang Gabung ISIS Di Suriah Telah Tewas)
“Serangan dari udara dan laut dilakukan berdasarkan kesepakatan dengan pihak Suriah dan pasukan kami telah mencapai hasil yang mengesankan. Kami telah berhasil menghancurkan puluhan pusat kontrol dan gudang amunisi, ratusan teroris, dan sejumlah besar peralatan militer,” ujar Putin.
Secara umum, menurut presiden Rusia, front utama melawan kejahatan terorisme internasional berada di Timur Tengah. Putin menekankan bahwa Rusia selalu berdiri dalam pembentukan koalisi yang luas untuk melawan ekstremis dan teroris.
“Rusia telah berulang kali memperingatkan bahaya peningkatan pasukan radikal di wilayah ini, dan secara konsisten mengimbau kerja sama masyarakat internasional di semua tingkat dalam melawan kelompok-kelompok ekstremis. Dalam konteks ini, kami merasa itu adalah tugas kita semua untuk mengambil tindakan nyata dalam memerangi ISIS dan pasukan radikal di Suriah,” ujar Putin. (Baca juga: Diplomasi Dungu Saudi dan Amerika di Suriah)
Dengan demikian ia mengingatkan bahwa operasi pasukan udara Rusia yang melibatkan kapal-kapal dari Armada Laut Kaspia sepenuhnya sesuai dengan hukum internasional dan benar-benar sah karena dilakukan atas dasar permintaan resmi dari Presiden Bashar al-Assad.
“Armada Laut Kaspia memiliki ruang lingkup yang kuat, pesawat, dan sarana lain yang digunakan secara eksklusif untuk menyerang kelompok teroris. Ada juga batas waktu untuk kegiatan Rusia yang dibatasi jangka operasi pasukan Pemerintah Suriah,” kata sang presiden menekankan. (ARN/RM/RBTH)
