arrahmahnews

Akun Bos CIA di Hack Sekelompok Remaja Peduli Palestina

WASHINTON DC, Arrahmahnews.com – Sekelompok remaja Amerika yang mengklaim diri mereka sebagai hacker akun direktur Departemen Keamanan Dalam Negeri, mengungkapkan bahwa jumlah anggota kelompoknya adalah 6 orang, dan kesemuanya akan bekerja lebih jauh lagi dalam mengungkapkan informasi-informasi yang berhasil mereka retas. (Baca juga: CIA Kendalikan Al-Qaeda di Yaman)

Kelompok ini menunjukkan ancaman serius mereka pada hari Senin malam (19/10) kemarin, dengan merilis nama-nama, nomor-nomor keamanan sosial, dan nomor telepon 20 orang yang disebut-sebut berada dalam akun email direktur CIA, John Brennan. (Baca juga: Analis; Membuka Tabir Wajah Asli Amerika)

Nama-nama yang disebut itu meliputi pejabat senior dinas intellijen itu, dimana mereka megkonfirmasi kepada CBS bahwa para intellijen itu bekerja dalam tim transisi Obama pada tahun 2008.

Kelompok hacker tersebut juga mengklaim bahwa mereka telah mendapatkan 47 halaman aplikasi untuk izin kemananan tingkat tinggi milik Brennan, yang berisi detil mengenai pekerjaannya terdahulu, kontak-kontak asing, keuangan, dan informasi sensitif lainnya. Semua itu kemungkinan juga akan segera dirilis. (Baca juga: Warga New York Demo dan Kutuk Aksi Brutal Tentara Zionis Israel di Palestina)

Kelompok hacker dengan akun twitter @phphax itu mengatakan kepada The New York Post bahwa mereka semua terdiri dari para remaja Amerika yang bukan muslim. Mereka hanya tergerak untuk mendukung Palestina dan menolak kebijakan luar negeri AS, dan atas dasar itulah mereka meretas akun resmi negara.

“Kami tidak melakukan ini untuk kepuasan pribadi, kami melakukan ini karena masyarakat Palestina  yang tidak bersalah dibunuh setiap hari,” ungkap para hacker dalam akun twitter mereka.

Selain meretas email pribadi Brennan, hacker ini juga mengklaim menargetkan Menteri Keamanan Dalam Negeri (DHS) Jeh Johnson, dengan mengakses provider internet dan menguping kotak suaranya. Klaim ini belum dipastikan kebenarannya. Baik CIA maupun pihak DHS enggan berkomentar banyak soal hal ini. Kepada New York Post, CIA menyatakan telah menyerahkan permasalahan ini kepada otoritas berwenang.

Sedangkan juru bicara DHS menuturkan: “Kami menyadari laporan media ini, namun bagaimanapun juga sesuai kebijakan, kami tidak mengomentari urusan keamanan pribadi Menteri”.

Media setempat CNN melaporkan bahwa kasus ini tengah diselidiki oleh Biro Investigasi Federal (FBI) dan juga Secret Service AS. (ARN/MM/Sputnik)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: