ANKARA-TURKI, Arrahmahnews.com – Seorang anggota parlemen Turki mengungkapkan bahwa Ankara telah memasok milisi Suriah dukungan asing dengan gas beracun Sarin yang mematikan. (Baca juga: AS dan Turki Selamatkan Abu Bakar al-Baghdadi di Irak)
Gas Beracun
“Kelompok-kelompok teror di Suriah telah menerima gas Sarin dari Ankara,” ungkap Barish Arkadash, anggota dari Partai Rakyat Republik (CHP), pada hari Selasa (20/10) kemarin.
Ia menunjuk penyelidikan oleh PBB di Suriah membuktikan bahwa ISIS memiliki Gas Sarin, dan berkata, “Kami juga akan membuktikan segera bahwa ISIS telah menerima gas (beracun) itu dari Turki dan kami juga akan membuktikan bahwa beberapa bagian dari pemerintahan Turki serta mungkin beberapa perusahaan swasta tertentu, telah terlibat dalam kejahatan besar ini. “
Arkadash juga meminta Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan untuk mengundurkan diri dari jabatannya segera setelah terbukti bahwa Ankara telah memasok gas Sarin yang mematikan kepada para teroris di Suriah. (Baca juga: Turki Kirim Truk Sarat Dengan Senjata, Amunisi ke Suriah)
Pada tanggal 21 Agustus 2013, kelompok teroris dengan menggunakan gas Sarin, melancarkan serangan kimia di Ghouta Timur di pedesaan Damaskus yang mengakibatkan kematian sejumlah besar warga sipil, termasuk perempuan dan anak-anak.
Sarin, atau GB, adalah, cairan tidak berbau, tidak berwarna, yang digunakan sebagai senjata kimia karena potensi ekstrimnya sebagai perusak saraf dan telah diklasifikasikan sebagai senjata pemusnah massal.
Pada akhir 2014, jurnalis investigasi Amerika, Seymour Hersh, mengatakan bahwa Turki berada di balik serangan gas Sarin 2013 yang dilakukan oleh pemberontak dukungan asing di Suriah, dalam sebuah laporan yang diterbitkan di London Review of Books. (ARN/RM/FNA)
Sebar:
