JAKARTA, Arrahmahnews.com – Korban meninggal akibat himpitan mematikan selama ritual haji di Mina, telah mencapai 2165 orang, berdasarkan angka terbaru yang dikeluarkan negara-negara yang menjadi korban.
Sementara itu, Arab Saudi sejauh ini tidak memperbarui data korban, masih mengklaim 769 orang meninggal dan 934 terluka dalam insiden 24 September baru lalu itu.
Sementara angka kematian terus bertambah seperti yang dilaporkan 31 negara yang warganya menjadi korban dalam tragedi itu. Angka kematian itu belum termasuk mereka-mereka yang dinyatakan hilang dan tidak ada kejelasan nasib mereka hingga kini.
Iran dengan jumlah korban terbanyak sebanyak 464 orang, yang merupakan jumlah tertinggi dari 30 negara lainnya yang warga negaranya menjadi korban. Menurut angka terbaru, korban Nigeria mencapai 199 orang. Organisasi Haji dan Ziarah Iran mengatakan setidaknya 4.700 orang meninggal dalam tragedi tersebut.
Mali telah mengumumkan 198 jamaahnya meninggal, diikuti oleh Mesir dengan 182 orang, Bangladesh dengan 137 orang, Indonesia dengan 129 orang, India dengan 116, Pakistan dengan 102 orang, dan Kamerun dengan 76 orang.
Insiden tersebut terjadi setelah dua massa besar peziarah berdesaskan di persimpangan jalan di Mina selama proses lempar jumroh di Jamarat.
Insiden itu terjadi beberapa hari setelah crane konstruksi besar runtuh di Masjidil Haram, yang menewaskan lebih dari 100 orang dan menyebabkan lebih dari 200 lainnya luka-luka.
Secara terpisah, pada 21 September, kebakaran juga melanda hotel 15 lantai di Mekkah memaksa evakuasi sekitar 1.500 orang. Api juga membakar di hotel lain di hari sebelumnya, sejumlah orang asing terluka.
Arab Saudi mendapat kecaman keras oleh berbagai pihak atas peran dan penanganannya dalam insiden Mina itu. (ARN/ALM)
