MOSKOW, Arrahmahnews.com – Sejumlah besar tentara bayaran asing didatangkan ke provinsi Idlib Suriah untuk bergabung dengan milisi teroris penentang pemerintahan yang sah. Hal ini diungkapkan Kementerian Pertahanan Rusia dalam website resmi mereka mengacu pada pengintaian yang dilakukan di Suriah. (Baca juga: Trik-Trik ISIS Hindari Serangan Tercium Oleh Rusia)
“Para kepala dari kelompok teroris sedang berusaha untuk menutupi kekurangan prajurit yang mereka derita di medan tempur akibat melawan tentara Suriah dan sebagai akibat pembelotan (kaburnya) para milisi dari garis depan. Menurut informasi pengintaian Suriah, sejumlah besar tentara bayaran asing kini tiba di provinsi Idlib,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia sebagaimana dilaporkan Tass News Agency pada hari Rabu (21/10). (Baca juga: Perpecahan di Tubuh ISIS Semakin Meruncing)
Di saat yang sama, Staff Jendral Angkatan Bersenjata Rusia juga menyatakan bahwa para teroris yang berusaha mempertahankan kota al-Shaykh Maskin di provinsi Dara’a mulai kehabisan amunisi dan personil. (Baca juga: Gempuran Tentara Rusia-Suriah, Ratusan Teroris ISIS Menyerahkan Diri ke Pemerintah Suriah)
“Mereka bahkan tidak punya apapun untuk dimakan dalam tiga hari terakhir. Para penduduk setempat menghindari kerjasama apapun (dengan para milisi) dan menolak untuk menolong mereka,” ungkap Kementerian Pertahanan Rusia.
“Para milisi itu tertekan oleh kerugian sangat besar. Kasus pembelotan para prajurit di garis depan kini sudah menjadi hal biasa,” ungkap pihak kementerian lebih lanjut.
Jet-jet tempur Rusia telah melakukan serangan udara ke posisi kelompok teroris ISIS atas permintaan Presiden Suriah Bashar al-Assad sejak 30 September lalu. Angkatan Udara Rusia di Suriah terdiri dari lebih dari 50 pesawat dan helikopter. Hingga kini Rusia tidak berencana untuk melakukan operasi darat di Suriah.
Pesawat tempur Rusia telah membuat 55 misi penyerangan dan menyerang 60 sasaran teroris selama 24 jam terakhir. (ARN/RM/TASS)
