arrahmahnews

Rusia Bantah Klaim Reuters Sebut 3 Tentaranya Tewas di Suriah

DAMASKUS, Arrahmahnews.com – Kedutaan Rusia di Damaskus pada hari Selasa (20/10) menolak klaim yang mengatakan bahwa tiga prajuritnya telah tewas saat berperang bersama Angkatan Darat Rusia. (Baca juga: Beruang Rusia Mengamuk di Suriah Hancurkan ‘ISIS’ Jihadis Palsu Berkedok Agama)

Penyangkalan yang datang dari Kedubes Rusia itu menyusul klaim yang dibuat Reuters yang memberitakan setidaknya tiga tentara Rusia telah tewas saat berperang bersama pasukan Suriah, sementara beberapa lainnya mengalami luka-luka, ketika sebuah shell peluru menghantam posisi mereka di provinsi pesisir Lattakia.

Seorang juru bicara Kedutaan Besar Rusia membantah laporan Reuters dan mengatakan bahwa kedutaan tidak mendapatkan laporan apapun mengenai insiden tersebut, demikian diberitakan Sputnik. (Baca juga: Duet Pasukan Suriah dan Rusia Ambil Alih Wilayah Strategis dari Teroris)

“Tidak ada informasi tentang dugaan kematian tiga warga Rusia atau tiga prajurit Rusia di Suriah, kami tidak menerima  informasi mengenai  apa yang dilaporkan oleh Reuters,” kata juru bicara RIA Novosti, menambahkan bahwa hal ini adalah sebuah informasi yang salah.

Reuters sendiri menyatakan pihaknya mengutip ucapan Kepala Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, Rami Abdulrahman, yang mengatakan bahwa sumber-sumbernya di daerah telah mengkonfirmasi kematian warga Rusia, namun masih belum terlalu jelas mengenai jumlahnya. (Baca juga: Konflik Bersenjata Suriah Adalah Proyek Barat)

Abdulrahman mengatakan bahwa setidaknya 20 prajurit Rusia berada di pos di wilayah  Nabi Younis ketika serangan shell melanda. “90 persen kemungkinannya bahwa shell itu ditembakkan oleh para milisi,” ungkapnya pada reuters.

Moskow telah mengatakan bahwa tidak ada pasukan Rusia dalam medan tempur di Suriah, meskipun Moscow mengakui  ada pelatih dan penasihat-penasihatnya yang bekerja bersama militer Suriah, dan ada pasukan yang menjaga pangkalan Rusia di Suriah barat. Rusia mengatakan pihaknya tidak melakukan langkah apapun untuk merekrut dan menyebarkan pejuang relawan.

Media Rusia bulan lalu mengeluarkan sebuah film dokumenter yang menyebut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia adalah entitas palsu karena dijalankan oleh satu orang Arab Suriah saja yang mengumpulkan rumor dan informasi jaringan sosial dari rumahnya di London. (ARN/RM/FNA)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: