arrahmahnews

Siapa yang Menculik Mantan Dubes Iran di Lebanon?

TEHERAN, Arrahmahnews.com – Ketua parlemen Keamanan Nasional Iran dan Komisi Kebijakan Luar Negeri, Alaeddin Boroujerdi menolak klaim yang mengatakan bahwa mantan duta besar Teheran untuk Beirut, Qazanfar Roknabani, yang hilang dalam tragedi Mina bulan lalu, telah tewas. Ia juga mengatakan bahwa ada bukti-bukti yang membenarkan bahwa ia telah diculik di Arab Saudi. (Baca juga: Merangkai Fakta Permainan Busuk MOSSAD Dan SAUDI Dibalik Tragedi Mina)

Ketua parlemen keamanan nasional Iran, Alaeddin Boroujerdi

“Berdasarkan bukti yang terdokumentasi, saksi mata telah melihat Roknabadi jelas masih hidup dan dipindahkan ke rumah sakit, namun setelah itu tidak ada berita terpercaya tentang situasi dan keberadaannya,” kata Boroujerdi, pada Selasa (20/10) kemarin.

Iran Menekankan bahwa pemerintah Saudi harus bertanggung jawab atas nasib semua warga Iran yang hilang dalam insiden Mina, ia mengatakan bahwa melihat pentingnya posisi Roknabadi, nasibnya harus mendapat kejelasan sesegera mungkin.

Borojourdi menyatakan bahwa klaim yang menyatakan bahwa Roknabadi telah tewas dalam insiden Mina sama sekali “tidak bisa diterima”, dan ia juga mengatakan bahwa, “Teori penculikan Roknabadi masih merupakan kemungkinan paling kuat selama pemerintah Arab Saudi tidak mengembalikan jenazahnya ke Iran(jika ia benar telah tewas).”

Dalam pernyataan terkait awal bulan ini, wakil Menlu Iran untuk Urusan Konsuler, Parlemen dan Ekspatriat, Hassan Qashqavi, mengatakan bahwa ia tidak bisa menolak spekulasi tentang penculikan Roknabadi dalam insiden Mina, meskipun ia menolak untuk mengkonfirmasi penculikan Roknabadi juga.

“Kementerian luar negeri sangat serius meminta kejelasan kasus Roknabadi di Arab Saudi karena ia adalah orang yang sangat dikenal di kawasan dan kini kementerian luar negeri sedang menyelidiki  situasinya sebagaimana nasib jamaah haji lainnya yang hilang dalam insiden Mina,” kata Qashqavi.

Juga pada bulan lalu, Jubir Kementerian Kebudayaan Iran, Hossein Noushabadi, dengan jelas menyatakan kemungkinan penculikan Roknabadi dalam peristiwa 24 September di Mina dengan mengatakan bahwa pasti Roknabadi diculik jika ia memang masih hidup.

“Penyangkalan Saudi mengenai keberadaan Roknabdi (di negaranya) menunjukkan bahwa kerajaan itu telah melakukan kebohongan. Mereka tahu dengan pasti keberadaan dan nasib dari tokoh-tokoh penting seperti Roknabadi serta teman-temannya yang ikut serta dalam upacara Haji, namun mereka tidak mau berbicara yang sebenarnya,” ungkap Noushabadi pada tanggal 29 September lalu.

Menggaris bawahi bahwa Roknabadi dan orang-orang penting Iran lainnya yang hilang dalam tragedi Mina belum ditemukan di antara para jamaah yang terluka ataupun tewas, ia berkata, “Tampaknya sebuah siasat telah dilakukan dan saya merasa pasukan keamanan Saudi telah menculik mereka dan ini adalah kemungkinan yang serius”.

Beberapa media Arab yang berusaha mengaburkan masalah penculikan ini, menyatakan bahwa Roknabadi pergi berhaji dengan menggunakan cara ilegal dan identitas palsu. Namun hal ini segera dibantah pihak Iran.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Marziyeh Afkham, mengatakan bahwa Roknabadi bepergian ke negara itu dengan paspor pribadinya dan dengan visa haji.

“Ia melakukan perjalanan Haji  dengan paspor pribadinya, dan informasi paspor yang tepat dari semua jamaah haji, dan semua informasi penting dalam paspor semua jama’ah, telah diberikan kepada otoritas pemerintah Saudi . Tidak ada keraguan mengenai  informasi yang relevan dan rinci serta bagaimana cara ia memasuki Arab Saudi, “ungkap Afkham akhir bulan lalu. (ARN/RM/FNA)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: