WASHINGTON DC, Arrahmahnews.com – Seorang aktifis Amerika menyatakan bahwa kini negaranya itu dalam kondisi “panik” setelah terjadinya serangan demi serangan yang dilancarkan oleh Rusia terhadap takfiri ISIS di Suriah. (Baca juga: Rusia Telanjangi Amerika di Suriah)
“Rusia adalah satu-satunya pihak yang secara nyata bisa mengalahkan upaya teror itu di kawasan,” ungkap Michael O.Balington dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Press Tv pada hari Rabu (21/10) kemarin.
“Arti penting dari pemboman Rusia ke posisi ISIS bukanlah hanya karena mereka “bisa menang”, tetapi juga pada akhirnya terbongkar fakta bahwa Rusia memiliki “kekuatan militer luar biasa yang tidak dikenal dan diprediksi oleh Barat… sebelum peristiwa ini”, ungkapnya.
Editor Asia untuk Executive Intelligence Review itu kemudian mengecam negara-negara Barat dan Beberapa negara di kawasan Teluk Persia Karena telah menjadi pendukung gerakan teroris Wahabi yang terutama Amerika, justru berkolaborasi dengan mereka. Ia juga menambahkan bahwa, “Di sisi lain, AS baru saja membuat upaya untuk “melindungi” para milisi dengan dalih melakukan pemboman tertentu” untuk menjaga pasukan Suriah dari kelompok teror.”
Penulis buku berjudul “ Reflections of an American Political Prisoner: the Repression and Promise of the LaRouche Movement” (Refleksi dari Tawanan Politik Amerika: Penindakan dan Janji Gerakan LaRouche) lebih lanjut menyatakan bahwa rencana penjualan empat kapal perang ke Arab Saudi oleh Pentagon, sebagaimana telah ramai diberitakan sebelumnya, hal ini mrupakan bagian dari dukungan AS untuk sekutu Arabnya tersebut, di tengah krisis ini.
“Monster Frankenstein (ISIS) yang telah diciptakan Saudi yang berafaham Wahabi bersama-sama dengan AS kini juga sudah menjadi ancaman bagi diri mereka sendiri.”
Sejak 30 September Rusia telah menggempur posisi ISIS dan kelompok-kelompok teror lainnya di Suriah atas permintaan pemerintah Damaskus. (ARN/RM/PTV)
Sebar:
