arrahmahnews

GEMPAR! Pengakuan Jenderal Israel, MOSSAD Bekerjasama dengan ISIS

BAGHDAD, Arrahmahnews.com – Dr Haissam Bou-Said (Dubes dan Perwakilan Tinggi Luar Negeri Parlemen Amerika serta Sekjen DESI/European Department for Security and Information) secara ekslusif mengungkapkan kepada Veteran Today bahwa Brigadir Israel, Yussi Elon Shahak yang tertangkap oleh pasukan rakyat Irak dalam proses investigasinya telah mengakui bahwa ada kerjasama yang sangat kuat antara MOSSAD dan ISIS. (Baca juga: Politisi Mesir; Zionis Pendukung Utama Teroris di Kawasan)

“Ada kerjasama kuat antara komandan-komandan tertinggi MOSSAD dan ISIS,” ungkap Dr Bou Said mengutip pengakuan Jenderal Shahak, dia menambahkan bahwa Jenderal Israel itu juga menyatakan bahwa “Penasihat-penasihat Israel membantu Organisasi tersebut (ISIS) untuk menetapkan strategi dan rencana militer, serta memandu mereka di medan tempur.

Organisasi teroris itu juga memiliki konsultan militer dari Arab Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab dan Yordania. Arab Saudi juga telah memasok sejumlah 30.000 kendaraan untuk ISIS, sedangkan Yordania telah memberikan 4.500 kendaraan. Qatar dan Uni Emirat Arab kemudian menjadi donatur yang menutupi semua keperluan yang tersisa. (Baca juga: Badui Arab “Boneka” Peliharaan Zionis)

Pesawat-pesawat milik negara-negara yang tersebut di atas saat ini masih mendarat di bandara Mosul. Pesawat-pesawat itu membawa bantuan militer dan juga mengangkut prajurit bayaran yang diselundupkan  melalui perbatasan Yordania.

Departemen Keamanan dan Informasi Eropa tersebut juga mengkonfirmasi kematian Abu Bakar al-Baghdadi yang terkena dua tembakan peluru, satu di kepala dan lainnya di pundak dalam serangan senjata api. Dua ajudan tertingginya juga  tewas terbunuh. Diyakini bahwa CIA dan MOSSAD berada dibelakng kematiannya, karena mereka menganggap bahwa Baghdadi  sudah tidak berguna lagi. (Baca juga: AS dan Turki Selamatkan Abu Bakar al-Baghdadi di Irak)

Lebih lanjut, delapan komandan tertinggi  ISIS juga tewas di “Haith” dalam serangan udara Irak setelah sebelumnya dilakukan pengintaian selama dua minggu oleh dinas militer Irak.

Laporan itu menyimpulkan bahwa beberapa anggota kelompok teror ISIS yang baru-baru ini tertangkap di Moskow, datang dari Suriah melewati Ukraina. Para pelaku berencana untuk melakukan operasi subversif di stasiun kereta api dan stasiun bus. Para perencana pelaku bom bunuh diri itu berasal dari Chechnya, Kaukasus, Irak, Suriah dan warga negara Saudi. (Baca juga: Media Rusia: Iran Buyarkan Skenario AS dan ISIS)

Ukraina kini menjadi sarang tempat merangkul kegiatan teroris yang dapat memberikan akses kepada musuh-musuh Putin yang ingin mengacaukan Rusia sebagai upaya balas dendam atas apa yang dilakukan negara itu dalam membela kepentingan pemerintah Suriah.

Jenderal  Shahak ditangkap oleh pasukan rakyat Irak dan hingga kini masih ditahan di Irak. Pihak yang menahan Jenderal Shahak  menjalin komunikasi dengan Departemen Keamanan dan Informasi Eropa, sebuah organisasi keamanan Eropa yang memiliki hubungan dekat dengan Veteran Today. Berita  yang hari ini (22/10), diungkap oleh Veteran Today didasarkan pada pertanyaan yang diajukan kepada pihak yang melakukan investigasi terhadap Jenderal Shahak pagi ini. Lebih jauh Veteran Today  juga bertanya mengenai kondisi dimana ia ditahan, untuk memberikan keterangan lebih lanjut. (ARN/RM/VeteranToday)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca