MESIR, Arrahmahnews.com – Setidaknya sepuluh polisi Mesir menderita luka-luka dalam ledakan bom yang menghancurkan kendaraan mereka di negara Afrika Utara yang terkepung Semenanjung Sinai. (Baca juga: Arab Saudi, Yordania, Suriah dan Mesir Akan Bertemu di Moskow Bahas Suriah)
Sumber-sumber keamanan, yang berbicara dengan isyarat anonim, mengatakan insiden itu terjadi di distrik al-Zohour, yang terletak di sebelah selatan kota el-Arish dan terletak 344 kilometer (214 mil) timur laut dari ibukota, Kairo, pada Rabu (21/10) ketika sebuah bom menargetkan mobil patroli polisi, Televisi al-Mayadeen melaporkan.
Tidak ada individu atau kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas aksi kekerasan tersebut. Pasukan keamanan telah meluncurkan penyelidikan atas serangan itu.
Pada tanggal 6 Oktober, setidaknya tiga polisi terluka, salah satu dari mereka mengalami luka serius, ketika sebuah bom yang dikendalikan dari jauh menghantam kendaraan lapis baja mereka di el-Arish.
Perkembangan datang hanya tiga hari setelah seorang kapten polisi dan seorang polisi meninggal karena luka tembak yang diderita dalam serangan oleh penyerang tak dikenal di kota yang sama.
Pada tanggal 29 September, seorang perwira polisi Mesir tewas dan satu lagi luka-luka dalam serangan oleh orang-orang bersenjata terhadap kendaraan patroli mereka di distrik el-Baragil, provinsi Giza.
Militer Mesir telah terlibat dalam operasi menumpas aksi terorisme dan militansi di Semenanjung Sinai. Kelompok militan Velayat Sinai, yang sebelumnya dikenal sebagai Ansar al-Maqdis Bait, telah mengaku bertanggung jawab atas sebagian besar serangan di Sinai.
November tahun lalu, kelompok ini berjanji setia kepada kelompok teroris ISIS, yang beroperasi di Irak dan Suriah. (ARN/AlMayadeen)
Sebar:
