PENTAGON, Arrahmahnews.com – Dua drone predator MQ-1 yang dilengkapi dengan amunisi mematikan, mengalami kecelakaan dan jatuh, dalam tiga hari terakhir di wilayah Irak dan Turki. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara militer AS pada hari Rabu (21/10) kemarin.
“Sebuah drone predator milik Amerika jatuh di wilayah tenggara Baghdad setelah kru yang bertugas mengendalikan drone melaporkan hilangnya kontak dengan pesawat tanpa awak tersebut,”ungkap Kolonel Steven Warran dari Angkatan Bersenjata AS kepada para wartawan dalam pembekalan pers di Pentagon.
“Drone itu ditemukan oleh polisi lokal Irak di sekitar Al-Kut,” ungkap Warren melalui teleconference dari Baghdad. “Polisi setempat mengembalikannya kepada pihak koalisi. Tidak ada kerusakan. Sebuah penyelidikan mengenai penyebabnya sedang berlangsung. “
Predator kedua jatuh di Turki selatan pada 19 Oktober karena kegagalan teknis, kata Warren lebih lanjut. Menurut Warren, Angkatan Udaranya masih mampu mempertahankan kontak dengan drone tersebut dan mendaratkannya di daerah tak berpenghuni tanpa melukai siapa pun. Pihak AS dan Turki keduanya menyatakan sedang dalam penyelidikan mengenai jatuhnya drone.
Menurut media Defense News, dalam tahun ini saja Amerika Serikat telah kehilangan 5 drone predatornya. Pada bulan Mei, sebuah predator jatuh saat melakukan operasi peluncuran dan pelatihan pemulihan di Creech Air Force Base, Nevada, karena kegagalan mesin turbocharger.
Pada bulan Maret, sebuah pesawat tak berawak AS, jatuh saat terbang di atas laut Suriah. Drone lainnya jatuh pada bulan Juni selama misi tempur di Irak.
Secara terpisah, sebuah drone Reaper juga jatuh di atas perairan internasional pada bulan Februari karena bermasalah dengan gneraot dan kegagalan elektrik. (ARN/RM/DefenseNews)
