MOSKOW, Arrahmahnews.com – Juru bicara Kremlin menyatakan bahwa Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dan Presiden Rusia, Vladimir Putin telah menggelar pertemuan di Moskow pada hari Rabu (21/10). (Baca juga: Yang Punya Hak Larang Rakyat Suriah Haji Hanya Allah Bukan Kerajaan Saudi Wahabi)
Kantor berita Russia Today mengabarkan bahwa Dmitry Peskov menyatakan, Assad menginformasikan kepada Putin mengenai situasi Suriah dan rencana-rencana pemerintahannya.
“Kemarin sore Presiden Suriah, Bashar al-Assad tiba di Moskow untuk kunjungan kerja,” ungkap Peskov.
Kedua pemimpin kemudian melakukan negosiasi panjang, yang kemudian dilanjutkan dengan pembicaraan bersama dengan para pejabat pembuat kebijakan Rusia. (Baca juga: Walid Muallem; Israel Persenjatai Teroris di Suriah)
“Agenda negosiasi ini jelas dimengerti. Presiden (Putin) diberitahu secara detail oleh mitra Suriah-nya mengenai keadaan Suriah saat ini, dan rencana jangka panjang mengenai hal itu,” tambah juru bicara Kremlin tersebut.
Vladimir Putin mengatakan bahwa Rakyat Suriah telah berhadapan dengan pasukan teroris “sendirian secara praktis” selama bertahun-tahun, hingga mengalami kerugian besar. Namun akhir-akhir ini mereka sudah mendapatkan hasil yang positif dan serius dalam pertempuran tersebut, tambahnya.
“Upaya para teroris untuk mengacaukan situasi di Timur-Tengah membangkitkan keprihatinan yang mendalam bagi Rusia, karena “sayangnya”, orang-orang dari bekas republik Soviet, setidaknya 4.000 dari mereka, berperang melawan tentara Suriah,” kata pemimpin Rusia tersebut. “Tentu saja, kami tidak bisa membiarkan mereka untuk kembali ke wilayah Rusia setelah semua pengalaman tempur dan cuci otak ideologis yang telah mereka lalui.”
“Suriah adalah negara yang bersahabat dengan Rusia, Moskow siap untuk tidak hanya membantu dengan memerangi terorisme, namun juga dalam mencapai penyelesaian politik damai untuk konflik Suriah bekerjasama dengan kekuatan global dan regional lainnya,” tambah Putin.
“Keputusan, tanpa keraguan, harus sepenuhnya berada ditangan rakyat Suriah,” Presiden Putin menekankan hal itu.
Assad mengucapkan terima kasih atas dukungan Rusia yang diberikan kepada Suriah dalam memperjuangkan kedaulatan dan kesatuan negara.
“Teroris akan menduduki wilayah yang jauh lebih besar jika bukan karena bantuan militer Rusia,” ungkap Presiden Assad, menambahkan bahwa langkah-langkah politik akan segera menyusul setelah aksi militer.
“Satu-satunya tujuan bagi kita semua haruslah apa yang rakyat Suriah benar-benar inginkan untuk masa depan negara mereka,” tambah sang Presiden. (Baca juga: Rakyat Suriah Berhak Tentukan Nasib Negara Mereka, Bukan AS)
Setelah teroris dikalahkan, akan diperlukan upaya-upaya bersama dalam membangun negeri secara ekonomi dan politik dan untuk memastikan terciptanya kondisi hidup berdampingan secara damai untuk semua, Assad menyimpulkan. (ARN/RM/FNA)
