MOSKOW, Arrahmahnews.com – Presiden Rusia mengecam AS yang telah membuat perbedaan antara teroris “moderat” dan “non-moderat” dalam memilih target di Suriah.
“Tidak perlu untuk bermain dengan kata-kata dan membagi teroris menjadi moderat dan non-moderat. Saya ingin tahu apa perbedaannya” katanya dari resor kota Sochi, Rusia pada hari Kamis.
Dia juga mengkritik Gedung Putih atas pementasan “permainan ganda” di Suriah dengan “mengumumkan perang melawan teroris” di satu sisi dan menggunakan beberapa kelompok “teroris” di sisi lain.
Pernyataan Putin mengacu pada kampanye udara yang dimulai sejak September 2014 hingga sekarang yang dipimpin oleh AS di Suriah. Kampanye udara itu konon untuk menggempur kelompok teroris Takfiri ISIS, namun di sisi lain Pentagon melakukan perekrutan militan, pelatihan, dan mendukung mereka dengan peralatan militer untuk melawan Presiden Suriah Bashar Assad.
Dia juga telah menyalahkan AS yang telah melakukan serangan udara “tanpa mempertimbangkan legitimasi penggunaan kekuatan dan konsekuensinya,” mengacu pada penolakan Washington untuk memperoleh otorisasi dari Damaskus atau PBB dalam kampanye anti-terornya. Putin mengisyaratkan bahwa misi tidak “memecahkan masalah”.
Putin lanjut menegaskan bahwa kemenangan militer atas para militan tidak akan menyelesaikan semua masalah yang dihadapi Suriah, dan dia yakin bahwa operasi Angkatan Bersenjata Rusia di Suriah akan membantu pihak berwenang di Damaskus dalam menciptakan kondisi untuk penyelesaian politik, krisis dan konflik di negaranya.
Suriah telah bergulat dengan krisis mematikan sejak 2011, yang telah merenggut nyawa lebih dari 250.000 orang sejauh ini.
Rusia telah melakukan serangan udara terhadap teroris ISIS dan kelompok teroris lainnya di Suriah sejak 30 September atas persetujuan Damaskus dan mandat PBB. [ARN/Ptv]
