BAGHDAD, Arrahmahnews.com- Juru bicara pasukan Rakyat Irak, Jafar al-Hosseini mengungkapkan bahwa para pimpinan ISIS yang telah tertangkap mengakui bahwa mereka telah memperoleh dukungan logistik dan intellijen dari Amerika Serikat.
“Beberapa komandan ISIS yang belum lama ini tertangkap dalam operasi militer pasukan rakyat Irak mengakui bahwa dukungan AS untuk kelompok-kelompok teror itu tidak hanya terbatas pada dukungan logistik,” ungkap Al-Hosseini kepada FNA pada Minggu (25/10).
Ia menegaskan bahwa AS telah memberikan bantuan informasi intellijen kepada ISIS mengenai posisi dan target pasukan Irak. (Baca juga: Tony Blair Akui Dosa-dosanya di Irak)
“Para Komandan ISIS itu menyatakan bahwa pejabat-pejabat AS telah meyakinkan mereka bahwa pasukan Irak tidak akan menyerang Fallujah karena AS telah meminta pasukan Irak untuk mencegah pasukan rakyat memasuki Fallujah dan tidak menyerang Beiji, sehinggak para teroris tersebut bisa meninggalkan Fallujah menuju Beiji untuk tinggal dan bersiap-siaga disana,” tambah Al-Hosseini.
Al-Hosseini juga telah menyatakan pada hari Rabu, bahwa pasukannya berencana untuk memenangkan kembali kota Ramadi setelah mengusir pasukan Amerika dari provinsi Anbar.
“Pasukan kami saat ini sedang melangsungkan dua operasi, pertama, merebut Ramadi dari ISIS dan kedua, menjauhkan pasukan Amerika dari provinsi Anbar,” kata al-Hosseini pada FNA. (Baca juga: AS Ketakutan dan Halangi Irak Minta Bantuan Rusia Perangi Teroris ISIS)
Ia menggaris bawahi bahwa mencegah pasukan Amerika mendekati provinsi Anbar akan mempercepat operasi untuk memenangkan kembali provinsi itu, khususnya setelah operasi militer di provinsi Salahuddin yang menyebabkan pembebasan kota Beiji.
Para pejabat Irak dalam berbagai kesempatan berbeda telah mengecam AS dan sekutunya atas bantuan pasokan untuk ISIS dengan memberi berbagai senjata dan amunisi dibawah dalih tengah memerangi kelompok teroris Takfiri itu.
Awal bulan ini, tentara dan relawan pasukan Irak menemukan peralatan militer dan amunisi buatan AS, termasuk rudal anti-tank, di posisi-posisi teroris ‘dan tempat-tempat persembunyian mereka yang telah berhasil dikuasai selama operasi di wilayah Fallujah, provinsi Al-Anbar. (ARN/RM/FNA)
