arrahmahnews

Menhan Rusia; 164 Serangan Menghancurkan 285 Target ISIS dan Al-Nusra

SURIAH, Arrahmahnews.com – Pesawat-pesawat tempur Rusia kembali menyerang 285 target milik teroris ISIS dan al-Qaeda kelompok teroris front al-Nusra di Suriah selama tiga hari terakhir, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan.

“Selama tiga hari terakhir, pesawat tempur Rusia telah melakukan 164 serangan mendadak, menghancurkan 285 target,” kata juru bicara Kementerian Pertahanan Igor Konashenkov Senin (26/10).

Konashenkov juga mengatakan bahwa dalam 24 jam terakhir, kelompok penerbangan Rusia juga melakukan 59 serangan yang menargetkan 94 situs teroris di Hama, Idlib, Latakia, Damaskus, Aleppo dan Deir Ezzor.

Pejabat Rusia juga mencatat bahwa jet tempur Rusia telah menghancurkan gudang amunisi Front al-Nusra di provinsi Damaskus.

“Serangan jet Su-25 telah menghancurkan tiga kantong” milik teroris ISIS dekat desa Salma di provinsi Latakia, kata Konashenkov, dan menambahkan bahwa situs yang dilengkapi dengan “bunker, kotak obat dan penyimpanan mortir.”

Jet Rusia juga membom sebuah pos komando ISIS di Aleppo yang digunakan untuk mengkoordinasikan serangan terhadap pasukan Suriah di dekat bandara Quaires, kata pejabat Rusia, dan menambahkan bahwa senjata anti-pesawat, mortir dan senapan mesin dibom di wilayah yang sama.

Juru bicara itu juga menolak klaim oleh Suriah-Amerika Medical Society bahwa jet Rusia telah menargetkan fasilitas medis di Suriah dan membunuh warga sipil dan staf medis.

“Tujuan sebenarnya dari organisasi ini adalah untuk menyebarkan informasi hoax yang menjadi rujukan media yang ditunjuk untuk mempublikasikannya” kata Konashenkov.

Pada tanggal 30 September, Rusia meluncurkan serangan udara terhadap teroris Takfiri di Suriah atas permintaan Damaskus, tak lama setelah majelis tinggi parlemen Rusia memberi Presiden Vladimir Putin mandat untuk menggunakan angkatan udara di negara Arab.

Sejak September 2014, AS bersama dengan beberapa sekutunya telah melakukan serangan udara terhadap posisi-posisi yang diklaik sebagai kantong ISIS di dalam wilayah Suriah tanpa otorisasi dari Damaskus atau mandat PBB. Serangan udara di Suriah merupakan perpanjangan dari kampanye udara pimpinan AS terhadap dugaan posisi ISIS di Irak, yang dimulai pada Agustus 2014. [ARN/Ptv]

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: