arrahmahnews

AS Kirim 4000 Pasukan Dekat Perbatasan Rusia

Arrahmahnews.com – Amerika Serikat dan sekutunya meningkatkan jumlah tentara yang ditempatkan di negara-negara yang berbatasan langsung dengan Rusia dengan mengerahkan hingga 4.000 pasukan lebih.

Mengutip pejabat AS, The Wall Street Journal membuat pengumuman dalam sebuah laporan pada Rabu (28/10). Di bawah satu rencana, sekitar 800 sampai 1.000 tentara masing-masing empat batalyon akan dikerahkan ke Polandia, Estonia, Latvia, dan Lithuania.

Para pejabat AS mengatakan langkah itu adalah pesan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin tentang kehadiran pasukan militer di sana.

“Kami tidak memilih bertengkar; kita tidak mencoba untuk memprovokasi dia, “kata seorang pejabat senior pertahanan AS. “Tapi kami mencoba untuk memastikan dia mengerti kita terlibat di Eropa, kami mampu secara militer di Eropa dan kami akan membela NATO. Itulah pesannya”, tambahnya.

Para pejabat AS menyatakan kesediaannya untuk menempatkan 150 tentara AS di masing-masing negara Baltik untuk sekarang tapi “terbuka untuk pasukan tambahan dari Amerika Serikat.”

Laporan datang setelah latihan yang dilakukan oleh Rusia di kawasan, yang tetap stabil di tengah gencatan senjata yang rapuh di Ukraina.

Sekutu Washington juga “mendukung” rencana baru kecuali untuk Jerman, menurut surat kabar harian internasional yang berbasis di New York City.

AS telah didesak oleh Berlin “pembicaraan pribadi” untuk menempatkan lebih banyak tentara di bawah komando NATO di wilayah bergejolak untuk menanggapi Moskow “sebagai musuh permanen.”

“Berlin bersemangat untuk menghindari diskusi publik soal pasukan tambahan di negara-negara Baltik pada saat gencatan senjata dalam konflik Ukraina,” laporan itu mengutip pejabat militer.

Menurut Duta Besar Rusia untuk NATO Alexander Grushko, yang “merayap naik” akan melanggar perjanjian 1994 yang melarang penempatan permanen pasukan di perbatasan Rusia, karena itu “menghasilkan pendekatan konfrontatif terhadap isu-isu keamanan yang dalam pandangan kami harus milik masa lalu.”

“Dari sudut pandang politik, kegiatan militer ditujukan untuk menciptakan ‘Tirai Besi’ baru di Eropa,” kata Grushko. [ARN/WSJ] 

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: