PALESTINA, Arrahmahnews.com – Menyusul gelombang kekejaman mematikan terhadap warga Palestina selama beberapa hari terakhir. Remaja wanita Palestina bangkit dan ikut berpartisipasi dalam aksi protes terhadap rezim Israel yang terus menyulut ketegangan di wilayah-wilayah pendudukan.
Mereka juga menderita korban dalam upaya mereka terhadap pembebasan tanah mereka dari penjajah. Seorang wanita muda hamil tewas bersama dengan putrinya yang masih berumur tiga tahun dalam agresi udara Israel di Jalur Gaza. Sementara seorang pria ditembak mati tentara Israel dan seorang wanita terluka parah setelah ditembak di al-Quds pada hari Rabu lalu.
“Kami juga memiliki hak untuk membela negara kami, “kata seorang mahasiswi Palestina, sambil mengenakan penutup kepala tradisional di sebuah pos pemeriksaan di luar kota Ramallah, Tepi Barat, AFP melaporkan.
Wanita muda lain mengatakan bahwa “Jika semua orang takut, tidak akan ada yang mengorbankan diri untuk bangsa.”
Penangkapan dan penahanan adalah ancaman nyata bagi perempuan muda di Palestina. Menurut Tahanan Palestina Society (PPS), rezim Tel Aviv telah menangkap 25 wanita Palestina sebagai tawanan, 15 dari mereka dibawa ke penjara pada bulan September.
Fearless bagaimana mereka akan dirawat di pusat-pusat penahanan Israel, para wanita muda mengatakan mereka ingin mengakhiri pendudukan Israel serta “pelecehan” oleh pemukim ilegal di Tepi Barat yang diduduki.
“Ini harus sampai ke semua orang untuk memutuskan tidak ada negosiasi, dan saya tidak percaya dengan negosiasi,” kata seorang mahasiswa akuntansi 18 tahun, mengacu pada dekade perundingan perdamaian dengan Israel.
“Intifadhah akan terus berlanjut hingga kami mengusir kalian bangsa penjajah”, tambahnya. [ARN/Ptv]
Sebar:
