ANKARA, Arrahmahnews.com – Partai AKP Turki meraih kemenangan setelah mengamankan sekitar 49 persen suara dalam pemilihan umum ke- 26 di Turki pada hari Minggu (1/11) kemarin. Data ini masih menurut hasil awal berdasarkan 95,12 persen suara dihitung.
Komite pemilihan di 81 provinsi di seluruh negeri, yang dibagi menjadi 85 distrik (Istanbul, Ankara dan provinsi Izmir provinsi memiliki beberapa distrik), memulai penghitungan suara setelah pemungutan suara ditutup pada pukul 5 sore waktu setempat. (Baca juga: “Kesepakatan Kotor” Merkel dan Erdogan)
Menurut hasil awal yang disusun oleh Anadolu Agency, jumlah surat suara dibuka hingga pukul 08:35 waktu setempat adalah 174.554 dari 183.518 surat suara di seluruh Turki, yang hal itu berarti setara dengan 95,12 persen suara.
Hal ini menunjukkan bahwa Turki tampaknya akan kembali pada pemerintahan satu partai yaitu partai dibawah kepemimpinan Erdogan, AKP. Seperti diberitakan Reuters kemenangan ini akan menjadi dorongan besar untuk Presiden Tayyip Erdogan tapi hasilnya mungkin akan memperuncing perpecahan dalam masyarakat. (Baca juga: Putri Cantik Erdogan Pimpin Rumah Sakit ISIS)
Sementara itu, di tenggara kota Kurdis di Diyarbakir, tentara Turki menembakkan gas air mata, kepada sekelompok pengunjuk rasa. Pengunjuk rasa itu memprotes hasil pemilu setelah partai oposisi pro-Kurdi mendapatkan hasil hampir kurang dari 10 persen sebagai syarat untuk masuk ke parlemen.
Pada Juni lalu, AKP sempat kalah untuk mendapatkan suara mayoritas yang mereka dapatkan sejak tahun 2002. Erdogan telah mempresentasikan hasil polling tentang kemungkinan untuk memperbaiki stabilitas usai ketegangan dengan pemberontak Kurdi dan setelah dua serangan bom yang dikaitkan dengan ISIS, ketika muncul berbagai kritik mengenai kemungkinan munculnya pemerintah yang otoriter. (Baca juga: Analis politik: Peningkatan Dukungan Turki Pada Teroris Hasil Kebingungan Erdogan)
Kini dengan kemenangan dari 95 persen suara yang telah dihitung, AKP mendapatkan 49,5 persen suara, berdasarkan siaran dari televisi pemerintah TRT. Angka ini lebih tinggi dari yang diperkirakan para anggota partai. Sementara itu partai oposisi terbesar CHP mendapatkan 25,2 persen yang membuat para politis senior mengatakan koalisi sangat tidak mungkin terjadi. (ARN/LM/Al-Bawaba)
Sebar:
