AMERIKA SERIKAT, Arrahmahnews.com – Teknologi militer Rusia “jauh lebih unggul” dari pada Amerika. Uji coba rudal terbaru militer AS hanya sebuah “gertakan” untuk membuat orang berpikir sebaliknya, kata seorang analis kontra-terorisme Amerika. (Baca juga: Rusia Jatuhkan Bom Berpemandu Laser Ke Target ISIS)
“Amerika Serikat biasanya melakukan itu, petinggi militer yang begitu bersikeras berkomunikasi dengan lawan Rusia pada khususnya, bahwa teknologi rudal adalah akhir semua teknologi yang dapat menentukan perang,” Scott Bennett, seorang mantan Angkatan Darat AS Petugas perang psikologis, mengatakan kepada Press TV pada hari Senin (2/11).
Pada hari Minggu, militer AS melakukan uji coba yng menelan biaya $ 230.000.000, yang melibatkan Lockheed Martin Terminal High Altitude di Area Defense (THAAD) sistem dan Pertahanan Rudal Balistik Aegis (BMD) serta kapal perusak USS John Paul Jones.
Sistem rudal berhasil mencapai target mereka di semua tempat yang telah ditentukan kecuali satu rudal. (Baca juga: Ahli Militer; 35 Persen Anggota Teroris Tewas, Terluka, Atau Kabur Dari Suriah)
Selama pengujian, sistem THAAD dan perusak Aegis keduanya terlibat dalam rudal balistik jarak menengah yang diluncurkan oleh pesawat C-17. Rudal SM-3 yang ditembakkan oleh kapal perang gagal mencapai target.
Namun, Badan Pertahanan Rudal AS (MDA) memuji tes tersebut sebagai suatu keberhasilan.
“Dari perspektif perang psikologis, saya melihat ini sebagai tebing besar, yang benar-benar tidak memiliki banyak substansi karena teknologi ini tidak ada dan teknologi Rusia seperti yang kita tahu adalah jauh lebih unggul, “Bennett mencatat.
Bennett juga menggambarkan tes itu sebagai upaya Washington untuk menang di Timur Tengah dan khususnya di Suriah, yang sejalan dengan keputusan Presiden AS Barack Obama untuk mengirim pasukan untul operasi khusus di Suriah.
Rusia membiarkan AS tahu bahwa jika mereka mengirim pasukan Amerika ke Suriah “koalisi Rusia tidak akan bertanggung jawab atas kematian yang mungkin terjadi,” katanya. (Baca juga: AS Ancam China, Dua Pesawat Tempur Rusia ‘Ancam’ Kapal Induk AS)
“Itu adalah perangkap potensial,” katanya tentang rencana Obama. “Ini merupakan upaya untuk mencoba dan menghalau Rusia, saya pikir, dalam manuver dan pemboman yang dapat membunuh banyak tentara Amerika untuk tujuan memicu tindakan AS yang lebih besar.”
Bennett juga menyarankan bahwa mungkin kecelakaan pesawat terakhir di gurun Sinai Mesir yang menewaskan semua 224 penumpang ada hubungannya dengan ini semua. (ARN/PTV)
