BELU, Arrahmahnews.com – Mendagri Tjahjo Kumolo menyambangi wilayah Pos Lintas Batas Negara. Tjahjo ingin wilayah perbatasan membangun sinergi dengan pemerintah pusat. Tidak ada lagi pemerintah daerah bergerak sendiri.
“Ini kan lintas batas antar negara. Justru kenapa malah dibangun pertamanya terminal bus sedangkan bus belum ada. Jadi egoisme sektoral harus dikikis habis, karena setelah pilkada selesai gubernur baru harus sinkron dengan apa yang menjadi arahan dan perencanaan pemerintah pusat,” kata Tjahjo saat ditemui di PBLN Motaain, Kabupaten Belu, NTT, Kamis (5/11/2015).
Dia juga mewanti-wanti agar para kepala daerah selalu berkoordinasi dengan pusat. Jangan menempatkan diri sebagai raja kecil setelah menang melalui pilkada.
“Selama ini sangat sulit di era reformasi, kemudian pengembangan OTDA begitu banyak tidak terkoordinasi seolah-olah menempatkan diri sebagai raja kecil. Sekarang dengan pilkada serentak kita bangun sistem manajeman terintegritas, yang mampu membangun sinergi, inovasi dan networking yang baik di daerah,” papar Tjahjo.
Kembali ke soal perbatasan, Tjahjo menambahkan, koordinasi dengan menteri lainnya pun juga sudah berjalan, untuk membangun wilayah perbatsan.
“Karena bus masih sedikit, tapi pelabuhannya belum mumpuni, Bu susi juga sudah mau bantu untuk kapalnya, trus Bu menkes juga bantu bangun puskesmas yang terfokus di tiga kecamatan, Kemendagri sendiri telah meremajakan balai desa di kecamatan dan membangun UKM pasar tradisional,” sambung Tjahjo.
“Menteri perumahan juga sudah menyiapkan 3.000 rumah untuk direhab, pembangunan jalan, bahkan saya juga sudah koordinasi dengan pak Sutiyoso buat menggaet Rs Swasta Siloam untuk mau bangun rumah sakit yang bagus dan gratis biar orang timur terkaget-kaget,” pungkas Tjahjo. (ARN/MM)
Sumber: Detik.com
