arrahmahnews

Rusia Kerahkan Sistem Pertahanan Rudal ke Suriah

SURIAH, Arrahmahnews.com – Rusia telah mengerahkan sistem pertahanan rudal ke Suriah untuk melindungi pasukan dan peralatan yang ditempatkan di negara itu, kepala angkatan udara Rusia mengatakan.

Mengacu pada potensi ancaman terhadap pasukan militer Rusia dan peralatan militer di Suriah, Kolonel Jenderal Viktor Bondarev mengatakan jet tempur bisa saja dibajak dari negara-negara tetangga Suriah dan digunakan untuk menyerang pasukan Rusia.

“Kami telah memperhitungkan semua ancaman yang mungkin terjadi. Kami tidak hanya mengirim pejuang, tidak hanya melakukan serangan udara, tidak hanya melakukan pemboman, dan tidak hanya mengirim helikopter, tetapi juga sistem pertahanan rudal karena apapun situasinya force majeure dapat terjadi, “kata Bondarev dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Rusia Komsomolskaya.

Di tempat lain dalam sambutannya, komandan angkatan udara Rusia mengomentari pelanggaran jet tempur Rusia di wilayah udara Turki pada bulan Oktober. Dia mengatakan pesawat perang Rusia telah dipaksa untuk masuk wilayah udara Turki saat melakukan manuver mengelak atas “ancaman” rudal.

“Jet tempur kami sedang dalam misi tempur di Suriah utara dalam kondisi awan yang sangat padat. Ketika pesawat itu melewati sepanjang perbatasan Turki, peralatan onboard, memicu alarm yang menunjukkan pesawat itu menjadi target beberapa jenis sistem pertahanan udara, “Bondarev kepada harian Rusia.

“Pilot harus mengambil keputusan sepersekian detik untuk melakukan manuver anti-rudal. Nah, [pesawat] pergi sedikit ke wilayah udara Turki. Kami mengakui ini terus terang, “tambahnya.

Bondarev tidak menjelaskan soal rudal permukaan-ke-udara yang mengunci jet Rusia milik.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada 3 Oktober bahwa jet tempur Sukhoi Su-30 telah melanggar wilayah udara Turki selama beberapa detik karena kondisi cuaca yang tidak menguntungkan.

Turki mengatakan kemudian bahwa jet Rusia telah kembali melanggar wilayah udara negara itu. Moskow menolak klaim tersebut, mengatakan tidak ada pelanggaran kedua di wilayah udara.

jet-rusia

Rusia mulai kampanye militernya sendiri terhadap teroris di Suriah pada 30 September atas permintaan dari pemerintah Damaskus, tak lama setelah majelis tinggi parlemen Rusia memberi Presiden Vladimir Putin mandat untuk menggunakan kekuatan militer di negara Arab.

Militansi yang didukung asing di Suriah, yang berkobar di bulan Maret 2011, sejauh ini merenggut nyawa lebih dari 250.000 orang dan menelantarkan hampir setengah dari penduduk negara itu. [ARN/Ptv]

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca