JAKARTA, Arrahmahnews.com – Pihak kepolisian belum lama ini mengeluarkan Surat Edaran (SE) No SE/06/X/2015 tentang ‘ujaran kebencian’ (hate speech) di ranah publik. Ada tujuh bentuk ujaran kebencian disebut dalam SE: penghinaan, pencemaran nama baik, penistaan, perbuatan tidak menyenangkan, memprovokasi, menghasut, dan menyebarkan berita bohong. (Baca juga: Abu Janda Al-Boliwudi Bongkar Bisnis E-Hate (Kebencian Online) Kader PKS Jonru Ginting)
Semua tindakan ini memiliki tujuan atau berdampak pada tindak diskriminasi, kekerasan, penghilangan nyawa, dan atau konflik sosial.
Dalam SE dinyatakan, ujaran kebencian bertujuan menghasut dan menyulut kebencian terhadap individu dan atau kelompok masyarakat/komunitas berbeda dalam aspek: suku, agama, ajaran keagamaan, keyakinan atau kepercayaan, ras, antar-golongan, warna kulit, etnis, gender, difabel, dan orientasi seksual. (Baca juga: Jonru Kader PKS Ancaman Kedaulatan NKRI Sebarkan Fitnah SARA)
Ujaran kebencian bisa tersampaikan melalui berbagai media, antara lain: orasi kegiatan kampanye [politik], spanduk atau banner, jejaring media sosial, penyampaian pendapat di muka umum (demonstrasi), ceramah keagamaan, media massa cetak maupun elektronik, dan pamflet. (Baca juga: Jangan Suntikkan Racun “JONRU” Wahabi Ke Islam Nusantaraku)
Teringat Jonru ?
Dengan beredarnya SE ini, banyak orang teringat akan seorang penulis yang berwajih lancip, berkumis, Joan Riah Ukur Ginting atau yang lebih terkenal dengan nama “Jonru”. (Baca juga: Wahabi Semakin Berani, Menjawab Tuduhan Jonru Wahabi Atas Qurais Shihab)
Jonru adalah seorang penulis yang vokal bahkan cenderung vulgar dalam mengujar tulisan tentang kebencian. Semasa pemilu 2014, Jonru sangat gemar dan gencar menyerang salah satu calon presiden. Bukan menyerang, lebih tepatnya memprovokasi para pembaca tulisanya untuk mengikuti opini buta yang ditulisnya.
Bahkan, seusai pemilu-pun Jonru masih sering mengeluarkan OPINI BUTA tanpa fakta dan data yang valid terkait pemerintah yang sedari Pemilu tak didukungnya.
Jonru bukanlah orang baru di dunia tulis-menulis dan jurnlistik. Meskipun ia lulusan fakultas Ekonomi jurusan Akutansi, namun alur rejeki-nya berasal dari dunia tulis menulis. Ia adalah founder di PenulisLepas.com, BelajarMenulis.com, Ajangkita.com, dan pelopor menulis via internet di Indonesia SekolahMenulisOnline.com, serta Pendiri layanan self publishing DapurBuku.com.
Pengalamannya sangat banyak dalam dunia tulis menulis. Namun sayang, kualitas tulisan-nya masih jauh dari kode etik. Tulisannya banyak mengandung unsur SARA,fitnah, penghinaan, dan penghasutan, bahkan yang lebih menyedihkan lagi TIDAK BERBOBOT.
Dengan adanya SE ini, banyak orang berharap Jonru dan Jonru-jonru lainnya ditangkap dan dipenjara agar mengerti dan sadar bahwa fitnah dan menyebar kebencian dapat menghancurkan persatuan. Kebebasan tetap memakai batasan. Dalam kebebasan terdapat hak orang lain untuk di hormati dan di hargai. (ARN/MM)
