WASHINGTON, Arrahmahnews.com – Hillary Clinton yang dicalonkan Partai Demokrat berjanji bahwa jika ia terpilih menjadi presiden Amerika Serikat maka ia akan memperkuat hubungan antara negaranya dan Israel.
Hillary menulis dalam sebuah artikel yang diterbitkan jurnal “The Forward” yang ditujukan pada orang-orang Yahudi Amerika bahwa “persekutuan antara kedua negara melalui politik”. (Baca juga: Analis; Memilih Hillary Clinton Berarti Memilih Israel)
Artikel ini diterbitkan sebelum kunjungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ke Washington yang disambut langsung oleh Presiden Barack Obama.
Ini akan menjadi pertemuan pertama antara Obama dan Netanyahu sejak tercapainya kesepakatan pada pertengahan Juli terkait kekuatan besar Teheran dalam program nuklir Iran, dimana Netanyahu menyebut hari itu adalah “kesalahan bersejarah”. (Baca juga: Analis; Rusia Akan Jadi Topik Panas Dalam Pemilu AS)
Dalam esainya Hillary Clinton menambahkan “Saya akan melakukan semua yang saya bisa untuk memperkuat kemitraan strategis dan memperkuat komitmen Amerika untuk keamanan Israel melalui keinginan untuk mempertahankan superioritas militer sehingga nantinya dapat mempertahankan dirinya sendiri”.
Dia melanjutkan “Saya juga akan memanggil perdana menteri Israel ke Gedung Putih pada bulan pertama untuk mengambil alih tugas-tugas saya”.
Mantan sekretaris Negara itu dalam jurnalnya menilai bahwa kunjungan Netanyahu ke Washington akan membentuk “kesempatan untuk menguatkan kembali hubungan persahabatan dan persatuan yang menggabungkan keduanya sehingga tak akan pernah retak”.
Hillary menyatakan bahwa ia selalu mendukung Israel, mantan Menteri Luar Negeri itu mengatakan bahwa kenjungannya ke negara Yahudi untuk pertama kalinya pada tahun 1981, ia menegaskan bahwa jika nantinya ia sampai pada kursi kepresidenan maka ia akan berusaha untuk mencapai perdamaian antara Israel dan Palestina. (ARN/RY)
Sebar:
