JENEWA SWISS, Arrahmahnews.com – Badan Cuaca PBB pada hari Jum’at(6/11) kemarin, memperingatkan bahwa siklon langka lain kini sedang menuju wilayah Yaman. Badai tersebut diperkirakan akan membawa lebih banyak hujan ke daerah yang sudah parah mengalami kehancuran akibat siklon Chapala.
“Badai baru yang bernama Megh, saat ini tengah melintasi lautan Arabia dan diperkirakan akan terus meningkat menjadi badai siklon dalam lebih dari 24 jam ke depan, dengan kecepatan angin diatas 100 km/jam(62mph),” demikian disampaikan Organisasi Meteorologi Dunia(WMO)
“Meskipun besar, Megh diperkirakan tidak akan sedahsyat Chapala yang telah menewaskan 8 orang di wilayah tenggara Yaman, minggu ini, namun diperkirakan badai itu akan menghantam langsung atau melewati pulau Socotra, sebuah pulau di laut Arabia dan termasuk wilayah negara Yaman yang sebelumnya terkena akibat sangat parah dari siklon Chapala,” ungkap juru bicara WMO, Clare Nullis kepada AFP.(Baca Juga:Topan Chapala Landa Hadramaut: Video)
Dari Socotra, badai diperkirakan akan melemah ke daerah tekanan rendah ketika bergerak ke arah daratan utama Yaman, namun tetap akan membawa hujan dalam jumlah besar ke daerah-daerah yang sudah hancur oleh Chapala.
“Megh memang tidak intens seperti Chapala. Badai ini tidak sebesar itu. Tapi jelas banyaknya curah hujan yang dibawa badai ini akan membuat masalah yang sebelumnya sudah ada karena Chapala … menjadi makin buruk, dan itu jelas akan menyulitkan apa yang sudah sangat sulit dalam operasi bantuan kemanusiaan,” ungkap Nullis kepada para wartawan di Jenewa.
“Siklon tropis adalah sangat langka di semenanjung Arabia, dan menghadapi dua siklon berturut-turut tentulah merupakan peristiwa yang jelas sangat luar biasa,” tambahnya.(Baca Juga: Hadramaut Terendam Banjir, 40 Orang Tewas dan Luka-Luka)
Menurut WMO, badai tampaknya disebabkan oleh suhu permukaan laut yang tinggi dan fenomena alam yang terjadi yang menyerupai El Nino, dan biasa disebut Indian Ocean Dipole, yang memungkinkan sistem tekanan rendah untuk bergerak terus ke barat menuju perairan hangat, dan berkembang menjadi siklon.
Sementara itu, Badan Kemanusiaan Internasional, OCHA, menyatakan bahwa lebih dari 44.000 orang telah mengungsi akibat Chapala yang melanda daratan Yaman pada hari Selasa lalu, dimana badai siklon tersebut mendatangkan banjir hebat dan tanah longsor yang menewaskan 8 orang, dua diantaranya adalah anak-anak, dan melukai 34 lainnya.(ARN/RM/NDTV)
