arrahmahnews

Ramzan Kadyrov Kecam Charlie Hebdo Atas Karikatur Hinaan Terhadap Kecelakaan Pesawat Rusia

GROZNY, Arrahmahnews.com – Ramzan Kadyrov, kepala Republik Chechnya, telah mengkritik tajam dan mengutuk pembuat karikatur kecelakaan A321 yang diterbitkan oleh majalah satir Perancis, Charlie Hebdo.

“Sulit rasanya membayangkan bagaimana ejekan luar biasa ini menambah luka pihak keluarga dan kerabat dari orang-orang yang tewas dan menyakiti seluruh bangsa. Pendapat pribadi saya adalah bahwa orang-orang yang menggambar dan menerbitkan karikatur itu bukanlah manusia,” tulis Kadyrov di halaman akun Instagramnya.

Kepala pemerintahan Chechnya itu juga mengecam pasifnya tanggapan otoritas Perancis mengenai hal ini.(Baca juga:Kremlin Marah Kepada Majalah Charlie Hebdo yang Hina Jatuhnya Pesawat A321 Miliknya)

“Saya tertarik untuk mengetahui apa yang dipikirkan Paris mengenai hal ini? akankah mereka menyebutnya sebagai demokrasi dan kebebasan berpendapat? Atau akankah mereka mengatakan bahwa hal ini adalah urusan dan pendapat pribadi sang jurnalis? Saya ingin melihat dan mendengar reaksi ratusan ribu orang-orang Perancis dan ratusan politisi dunia yang dulunya selalu menunjukkan dukungan mereka untuk majalah mingguan itu di masa lalu saat majalah itu membuat karikatur yang menghina muslim,” Kadyrov menekankan.

Karikatur tersebut telah menyebabkan reaksi yang sangat negatif dari Kremlin. sekretaris pers Putin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa hal itu adalah perbuatan penistaan dan tidak ada hubungannya dengan demokrasi.(Baca juga:Kartun Hinaan Charlie Hebdo Atas Kecelakaan Pesawat Rusia Timbulkan Kemarahan Warga Rusia)

“Kami memiliki satu kata ekspresif dan ringkas untuk menggambarkan seluruh situasi ini. Hal ini disebut penistaan!” ungkap Pekov kepada para wartawan.

“Hal ini tidak ada hubungannya dengan demokrasi, ekspresi diri atau apa pun. Ini adalah penghinaan,” tambah juru bicara Kremlin itu.

Pembuat karikatur kecelakaan pesawat A321 di majalah satir mingguan Perancis, Charlie Hebdo sendiri masih belum memberikan komentar apapun.

“Setiap manusia yang memiliki perasaan harga diri, seharusnya memiliki hati nurani,” ungkap Konstantin Dolgov, Ombudsman Kementerian Luar Negeri Rusia untuk Hak Asasi Manusia, Demokrasi dan Supremasi Hukum, kepada TASS, di hari Jumat.

Sementara itu, otoritas Perancis menyatakan diri berlepas dari skandal karikatur tersebut. para jurnalis bebas untuk mengekspresikan opini mereka di Perancis. Otoritas Perancis tidak ada hubungnnay dengan hal itu,” ungkap Jurubicara Kementerian Luar Negeri Perancis, Romen Nadal, di hari Jum’at.(ARN/LM/infoAZ)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: